Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Lagi ke Publik, Ini 7 Pernyataan CEO Jouska

Kompas.com - 02/09/2020, 11:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

6. Bantah adanya dugaan pencucian uang di Jouska

Sebelumnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan tengah mendalami dugaan terjadinya pencucian uang di Jouska. PPATK sedang melakukan pemetaan dan analisis dari nama dan rekening yang terlibat dalam Jouska.

Aakar pun turut membantah terkait dugaan pencucian yang dilakukan oleh perusahaannya. Ia bilang, pihaknya bahkan belum menerima panggilan resmi dari PPATK.

Hingga saat ini, Jouska hanya menerima dua panggilan resmi yakni dari Satgas Waspada Investasi yang bertemu ada 24 Juli 2020 dan Breskrim Polri yang pertemuannya berlangsung 19 Agustus 2020.

"Sampai detik ini kami belum menerima panggilan atau undangan resmi apapun dari PPATK," ungkap Aakar.

Menurutnya, Jouska sebagai entitas telah terdaftar sebagai perusahaan di bawah PPATK. Selain itu, juga aktif setaip tahun dalam mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan anti money laundering (AML) atau anti pencucian uang.

Baca juga: Soal Ganti Nama, Begini Cerita CEO Jouska

Di sisi lain, dalam kontrak antara Jouska dan kliennya tertuang perjanjian bahwa dana yang digunakan tidak boleh berasal dari tindakan kejahatan. Selain itu, pendapatan perusahaan disebut murni dari klien sebagai pembayaran atas jasa advisory atau penasihat keuangan, serta dari pembuatan event atau edukasi.

7. Ganti nama karena alasan keluarga

Aakar mengaku heran dengan ramainya isu pergantian nama yang ia lakukan pada 2015 silam, lantaran hal itu dilakukan secara legal di mata hukum. Menurutnya, sekalipun nama berganti tetapi nomor induk kependudukan (NIK) yang dimiliki tetap sama.

Oleh sebab itu, ia menampik adanya upaya menyembunyikan sesuatu yang buruk dari pergantian nama dirinya yang semula Ahmad Fidyani menjadi bernama Aakar Abyasa Fidzuno.

Ia menjelaskan, nama yang kini disandangnya merupakan nama dari almarhumah anak pertamanya, Aakar Anggita Fidzuno, yang meninggal pada 2009 silam. Anaknya lahir pada 25 Januari 2009 di Rumah Sakit Hermina Tangkuban Perahu, Malang, dan meninggal pada 27 Januari 2009.

Baca juga: Diduga Ada Pencucian Uang, Apa Kata CEO Jouska?

Menurut kepercayaan di daerah asalnya yakni Banyuwangi, nama anak yang meninggal tersebut harus diteruskan kepada keluarga. Aakar mengatakan, ia resmi mengganti nama secara adat dan agama sejak 27 Januari 2009, bertepatan dengan hari kematian anak pertamanya.

Aakar mengakui proses pergantian nama secara hukum memang baru dilakukannya pada 2015, ketika ia sudah pindah ke Jakarta. Lantaran, saat tinggal di Malang, ia tak merasa ada kepentingan mendesak untuk melakukan pergantian secara legal.

"Jadi rumor bahwa ganti nama untuk menyembunyikan sesuatu, justru itu enggak bisa dilakukan, karena kalau ganti nama dengan formal dan legal, itu NIK-nya akan jadi satu dan terhubung dimanapun, seperti perbankan," katanya.

Baca juga: Soal Kasus Investasi Klien, CEO Jouska Mengaku Salah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com