Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Lagi ke Publik, Ini 7 Pernyataan CEO Jouska

Kompas.com - 02/09/2020, 11:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

2. Bantah Jouska kelola portofolio saham klien

Aakar mengatakan, kontrak klien dengan Jouska berbeda dan terpisah dari kontrak klien dengan Mahesa. Pada Jouska, kontrak klien hanya berisi tentang kegiatan advisory antara advisor Jouska dengan klien.

Sementara dengan Mahesa, klien Jouska sudah menandatangani surat kesepakatan bersama untuk ditransaksikan sahamnya oleh broker di Mahesa. Ini tertuang dalam pokok-pokok perjanjian.

Diantaranya, pada Pasal 1 surat kesepakatan bersama antara klien Jouska dan Mahesa, tertuang bahwa pihak pertama yang dalam hal ini adalah klien, menunjukan dan memberikan kuasa penuh kepada pihak kedua, yang dalam hal ini adalah Mahesa, untuk melakukan pembentukan portofolio atas nama klien.

Kemudian pada Pasal 4 bagian hak, kewajiban, dan larangan terhadap klien disebutkan bahwa, klien dilarang untuk melakukan transaksi jual dan beli pada akun investasinya yang dibentuk oleh Mahesa, kecuali dengan persetujuan tertulis pihak Mahesa.

Baca juga: 6 Bulan Pandemi Covid-19, Realisasi Bantuan untuk UMKM Baru 38 Persen

Sementara itu, kata Aakar, hanya ada dua pihak yang memiliki akses ke username dan password dari rekening dana nasabah, yaitu klien itu sendiri dan broker saham yang tergabung dalam Mahesa.

Dengan sejumlah alasan tersebut, maka Aakar membantah Jouska telah melampaui kewenangan dengan mengelola dana, bahkan mentransaksikan portofolio saham kliennya. Lantaran, selama ini Jouska pun tidak punya akses ke rekening saham nasabah.

"Yang terjadi adalah broker di Mahesa yang mentransaksikan jual-beli saham klien, atas persetujuan tertulis dari klien itu sendiri, dalam surat kesepakatan bersama antara klien dengan Mahesa, bukan dengan Jouska," ujarnya.

3. Bantah menyarankan klien beli saham LUCK

Aakar juga mengatakan advisor Jouska tidak pernah menyarankan klien untuk membeli saham LUCK. Klaimnya, advisor Jouska tidak mengetahui dana klien yang dikelola oleh Mahesa akan dibelikan saham-saham apa saja, karena ini adalah ranah kesepakatan antara klien dengan Mahesa.

Advisor Jouska baru mengetahui adanya pembelian saham LUCK oleh para kliennya pada saat review portofolio yang berlangsung secara periodik.

Baca juga: Resmi, PNS Dapat Tunjangan Pulsa Maksimal Rp 400.000

Maka terkait keluhan klien tentang advisor Jouska yang menyarankan tidak menjual saham LUCK, kata Aakar, itu hanya sebatas mengingatkan soal klausul perjanjian antara klien dengan Mahesa, di mana klien dilarang melakukan transaksi tanpa persetujuan Mahesa.

"(Dalam perjanjian dengan Mahesa) klien tidak boleh intervensi karena bisa mengganggu rencana pembentukan portofolio saham dari tim Mahesa," kata dia.

Di sisi lain, menurut Aakar, ketika harga saham LUCK turun, tim Jouska juga berharap masih ada kemungkinan untuk kembali naik atau rebound berdasarkan insight dari broker di Mahesa. Kata dia, saat itu tim Jouska berusaha supaya klien bisa menjual sahamnya di harga yang lebih baik.

“Kami berusaha mencarikan jalan keluar yang terbaik buat klien dari situasi pasar modal yang kurang bagus. Supaya klien bisa menjual kembali di harga yang lebih bagus,” ujar Aakar.

Baca juga: Rincian Pelanggan PLN Nonsubsidi yang Tarif Listriknya Turun

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com