Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Champion Team Bisa Bantu UMKM Kembangkan Bisnisnya, Apa Itu?

Kompas.com - 16/10/2020, 19:06 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang omzetnya turun akibat pandemi.

Pelaku UMKM pun dipaksa untuk mencari berbagai cara dan strategi agar bisa mendorong usahanya kembali bergairah dan mendapatkan pemasukan kembali.

Psikolog Tutut Handayani mengatakan salah satu strategi yang bisa dilakukan UMKM untuk mengembangkan bisnisnya kembali, yaitu melalui konsep Champion Team.

"Champion team ini adalah konsep bagaimana kita membuat tim kita atau memanajemen tim kita yang juara. Bagaimana kita bisa bekerja dengan partner atau tim yang sama-sama memiliki semangat yang sama, yang sama-sama memiliki ideologi yang sama dan memiliki cita-cita untuk mengembangkan bisnis yang sama," ujarnya saat webinar TopKarir, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Ini Tips dari Bos Tokopedia untuk UMKM agar Bertahan Selama Pandemi

Menurut dia, menerapkan konsep ini di UMKM memang bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tantangan yang akan dihadapi UMKM ke depan saat menjalankan konsep ini.

Salah satu tantangannya disebutkan dia adalah adanya ketakutan-ketakutan untuk maju. Selain itu pula banyak pertimbangan yang bakal dikhawatirkan oleh pelaku UMKM.

"Padahal apa yang dikhawatirkan tersebut belum tentu benar. Pada saat menggunakan konsep ini mereka pasti banyak perhitungan, banyak pertimbangan," ungkapnya.

Tak hanya itu, tantangan lain yang membuat UMKM merasa takut untuk menggunakan konsep ini adalah minimnya mentalitas diri. Banyak para UMKM yang ketika melakukan penerimaan anggota karyawan baru, ingin serba-cepat, tanpa tahu kondisi yang sebenarnya terjadi.

Padahal dalam keadaan resesi seperti ini, kata dia, UMKM harus mencari anggota yang bisa cepat beradaptasi.

Baca juga: Facebook Beri Bantuan untuk UKM Indonesia Rp 12,5 Miliar, Ini Cara Mendapatkannya

Selain itu pula dibutuhkan juga anggota yang sesuai dengan visi dan misi bisnis, serta yang memiliki skill dan potensi khususnya dalam hal kepemimpinan atau leadership.

"Karena kecepatan kita beradaptasi, bisa melatih tim untuk mempunyai mentalitas yang cepat untuk bangkit saat dalam keadaan terpuruk seperti resesi yang kita hadapi sekarang. Cepat beradaptasi pasti cepat juga mengambil langkah apa yang tepat untuk mengembangkan usahanya,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com