Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Insentif Berakhir, Kemiskinan Meningkat di AS

Kompas.com - 17/10/2020, 08:33 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber BBC,CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Jumlah warga miskin di Amerika Serikat (AS) dikabarkan kembali meningkat, pasca berakhirnya beberapa kebijakan insentif pemerintahan Donald Trump yang tergabung dalam Coronavirus Aid, Relief, and Economic Security Act (CARES Act).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (17/10/2020), diperkirakan terdapat 8 juta warga AS yang jatuh miskin sejak Mei 2020.

Sementara diberitakan BBC, hampir 900.000 orang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pada pekan lalu.

Baca juga: Mengapa UU Cipta Kerja Disebut Omnibus Law?

BBC juga menulis, pada September 2020 tingkat kemiskinan mencapai 16,7 persen, naik dari 15,3 persen pada Februari 2020 dan 14,3 persen pada Mei 2020.

Padahal pada April lalu, hasil studi Universitas Columbia menunjukan stimulus-stimulus yang digelontorkan Trump, seperti pemberian 600 dollar AS per minggu kepada para pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), mampu "mengeluarkan" sekitar 18 juta warga AS dari kemiskinan.

Peneliti Columbia’s Center on Poverty and Social Policy, Megan Curran mengakui, insentif yang tertuang dalam CARS Act memang tidak sempurna.

Baca juga: Luhut Bantah UU Cipta Kerja Dibahas Kejar Tayang dan Tertutup

Namun, program insentif sebesar 2,2 triliun dollar AS itu terbukti mampu memitigasi lonjakan kemiskinan yang seharusnya terjadi akibat pandemi Covid-19.

“Jika tingkat pengangguran terus bertambah, seperti yang diproyekikan, maka dapat dipastikan angka kemiskinan akan terus bertambah,” kata dia.

Meskipun jumlah masyarakat AS yang kembali bekerja terus bertambah, namun sampai saat ini masih ada 25 juta warga yang menerima bantuan pengangguran.

Selain itu, dengan masih berlanjutnya resesi, maka diproyeksikan semakin banyak orang jatuh ke jurang kemiskinan.

Baca juga: Produsen Gerbong Kereta Api Asal Swiss Mau Bangun Kantor di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com