Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah Investasi Mudah untuk Persiapkan Warisan

Kompas.com - 18/10/2020, 13:38 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Adapun cara menghitungnya cukup mudah, yakni dengan cara mengalikan pendapatan tahunan dengan jangka waktu yang diinginkan.

Sebagai contoh, anggap saja pendapatan sebulan sebesar Rp 20 juta plus THR 1 kali gaji. Ini artinya total pendapatan selama setahun adalah Rp 260 juta.

Setelah itu, perkirakan setidaknya keluarga dapat bertahan hidup dengan pengganti penghasilan selama 5 tahun sebesar Rp 1,3 miliar.

Baca juga: Investasi Saat Resesi Masih Cuan, Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Namun, jumlah dana yang harus dipersiapkan selama masa produktif, belum memperhitungkan kenaikan inflasi dan pengeluaran besar mendadak lainnya, misalnya biaya pengobatan karena sakit, renovasi rumah, dan lainnya yang dapat membuat nilai uang semakin menurun.

Di sisi lain, Anda juga harus cerdas dalam memilih instrumen investasi. Salah satu instrumen yang menguntungkan adalah emas. Emas merupakan aset yang paling sering disiapkan sebagai warisan.

Tetapi, ada 3 biaya yang perlu diperhatikan saatberinvestasi emas, yaitu biaya spread (selisih biaya saat kita beli dan menjual emas), biaya Pph 22 sebesar 1,5 persen (NPWP)/3 persen (Non NPWP) serta biaya penyimpanan (deposit box).

Selain emas, ada juga deposito. Jika memilih berinvestasi di deposito, bunga yang diperoleh sekitar 5 persen. Tetapi, ada biaya pajak atas bunga senilai 20 persen.

Baca juga: Hindari 5 Kesalahan Investasi Ini Kalau Tak Mau Jatuh Miskin

Selain itu, Anda juga bisa memilih harta tak bergerak, seperti properti. Namun sayangnya, properti membutuhkan modal yang besar, perlu biaya perawatan, dan membutuhkan proses administrasi dan dikenakan pajak untuk pengalihan hak.

"Warisan berupa harta tak bergerak, lebih sulit untuk dibagi. Biasanya untuk mempermudah, properti tersebut dijual lalu hasilnya dibagi. Ini pun membutuhkan waktu untuk mencari pembeli dan mendapatkan harga jual tinggi," jelas dia.

Pilihan perencanaan warisan tentu berbeda setiap orang jadi sifatnya subjektif tergantung situasi finansial, kondisi dan kebiasaan keluarga serta pandangan pribadi.

Jadi bagaimana cara mengantisipasi penurunan nilai dana warisan selama jangka waktu yang kita tentukan?

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com