Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 2021 Hanya 3 Persen

Kompas.com - 23/11/2020, 12:28 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memprediksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 sekitar 3 persen.

Perkiraan ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan asumsi pemerintah yang sebesar 5 persen.

Pertumbuhan ekonomi kita di 2020 sekitar minus 1,35 dan di 2021 itu 3 persen. Secara kelembagaan kami memproyeksikan tahun 2021 sebesar 3 persen,” ujar Tauhid dalam webinar, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Konsumsi Kelas Menengah-Atas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2021

Tauhid menjelaskan, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3 persen di 2021 karena pandemi Covid-19.

Situasi tersebut menyebabkan belanja konsumsi masyarakat kelas menengah masih terhambat.

“Ini tentu saja karena Covid, sehingga ini masih menghantui kelas menengah untuk konsumsi. Konsumsi ini kan sekitar 56-57 persen dari PDB kita,” kata dia.

Sementara itu, untuk pertumbuhan kredit perbankan, Tauhid memperkirakan akan tumbuh hanya sekitar 5 sampai 6 persen saja.

Padahal, dalam kondisi normal pertumbuhan kredit perbankan biasanya sebesar 9 sampai 10 persen.

“Kredit itu ibarat darah, jadi untuk kita bergerak, tapi kalau darahnya terbatas atau separuh dari kapasitas normal, ini artinya permintaan belum normal. Implikasinya proses pertumbuhan ekonomi masih tertahan,” ungkap Tauhid.

Atas dasar itu, Tauhid menilai kebijakan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga menjadi 3,75 persen sangat wajar.

Sebab, terjadi penurunan laju kredit perbankan yang saat ini pertumbuhannya di bawah 1 persen.

“Bahkan kemarin sempat 0,28 di September. Itu harus ditingkatkan. Ini kami melihat tahun depan masih terjadi dan menghantui pertumbuhan ekonomi kita belum normal,” ujar Tauhid.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2021 Bisa Capai 6 Persen Bila...

Untuk nilai tukar Rupiah, Indef memperkirakan sekitar Rp 14.800 per dollar AS. Sedangkan inflasi berasa di angka 2,5 persen di 2021.

“Ini yang kami lihat, kita belum kembali ke sisi normal inflasi kita biasanya sekitar 3 persen, kemudian di 2021 sekitar 2 persen,” kata Tauhid.

Menurut Tauhid, ketersediaan vaksin Covid-19 sangat ditunggu-tunggu masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com