Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah Jiwasraya, Ini 4 Produk Pengganti Polis yang Direstrukturisasi

Kompas.com - 13/12/2020, 09:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Asuransi Jiwasraya bersama Indonesia Financial Group (IFG) terus berupaya mempercepat restrukturisasi polis.

Oleh sebab itu, tim percepatan restrukturisasi Jiwasraya memaparkan empat produk baru Jiwasraya yang bakal ditawarkan kepada para pemegang polis dalam waktu dekat.

Dikutip dari Kontan, keempat produk itu, pertama, program Tata Masa Depan atau JS TAMPAN.

Baca juga: Jiwasraya Resmi Memulai Program Restrukturisasi Polis

Program ini untuk pemegang polis perorangan atau retail dengan pembayaran premi berkala.

Kedua, program manfaat Bertahap atau JS Mantap untuk pemegang polis retail pembayaran premi sekaligus.

Produk ketiga yakni program manfaat Bertahap Plus atau JS Mantap Plus untuk pemegang polis bancasurance.

Di dalamnya termasuk pemegang polis JS Saving Plan

Keempat, program Hari Tua atau JS PHT yang diperuntukkan bagi pemegang polis asuransi jiwa kumpulan atau korporasi.

Baca juga: Restrukturisasi Polis Jiwasraya, Ini 3 Kanal Registrasinya

Angger P Yuwono, Ketua Tim Solusi Jangka Menengah Jiwasraya pada Tim Percepatan Restrukturisasi Polis Jiwasraya mengatakan, nasabah yang menyetujui penawaran program restrukturisasi tersebut, maka produk lama akan digantikan dengan produk baru.

"Seluruh polis baru ini nanti akan dipindahkan ke IFG Life. IFG Life telah berdiri dan akan ditargetkan akan beroperasi awal 2021,” papar Angger.

Angger menambahkan, untuk migrasinya dan teknisnya nanti akan disampaikan oleh tim setelah pengumuman resmi itu.

Ia melanjutkan, dengan melihat keuangan Jiwasraya saat ini, tim berharap para pemegang polis bisa bekerja sama dalam proses restrukturisasi.

Tim juga menyiapkan saluran komunikasi untuk menghimpun pertanyaan dari pemegang polis.

Baca juga: Nasabah Jiwasraya Tolak Opsi Likuidasi

Fabiola Sondakh, Direktur Pemasaran Retail Jiwasraya yang juga anggota Tim Pelaksanaan restrukturisasi Jangka Menengah Jiwasraya menyebut demi menunjang program restrukturisasi tahap awal, tim meminta agar seluruh pemegang polis dapat registrasi data terlebih dahulu yang harus dilakukan di tiga kanal distribusi.

“Pertama, pemegang polis pertanggungan perorangan, harap melakukan registrasi melalui www.jiwasraya.co.id/restru. Atau WhatsApp polis retail 0813-1968-0087 dengan menyampaikan nomor polis, pemegang polis, alamat korespondensi, nomor handphone, dan alamat email,” paparnya.

Kedua, pemegang polis bancassurance, di mana para pemegang polis bisa hubungi bank penjual di kota masing-masing atau WhatsApp bancassurance 0811-8135-031.

Ketiga, pemegang polis pertanggungan kumpulan, tim akan hubungi langsung yang akan dilakukan korporat bisnis representantif.

“Sebagai informasi, nomor-nomor yang kami siapkan dapat dihubungi di setiap hari kerja pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB dan jadwal registrasi data akan dimulai 14 Desember 2020. Pentingnya registrasi ini, kami mohon pemegang polis dapat luangkan waktu untuk registrasi data ini,” kata Fabiola.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menyatakan, tujuan utama restrukturisasi dan penyelamatan polis itu agar tetap menjaga manfaatkan polis.

“Pelaksanaan restrukturisasi ini dilandasi hukum UU RI 41 tahun 2014 tentang Perasuransian dan Peraturan OJK 71 tahun 2016 tentang kesehatan keuangan asuransi dan reasuransi,” papar Hexana.

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI lewat panitia kerja (panja) Jiwasraya meminta agar persoalan pada asuransi pelat merah itu segara diselesaikan. Lantaran hingga Oktober 2020, keuangan Jiwasraya semakin memburuk.

Ketua Panja Jiwasraya Aria Bima menyatakan, Jiwasraya membukukan ekuitas negatif Rp 38,5 triliun per Oktober 2020.

Nilai itu terus memburuk dibandingkan 2018 negatif Rp 30,3 triliun dan 2019 negatif Rp 34,6 triliun.

“Kondisi liabilitas dan aset Jiwasraya per Oktober 2020 yaitu liabilitas polis tradisional Rp 37,2 triliun dan liabilitas polis saving plan capai Rp 16,8 triliun. Aset dimiliki persero Rp 15,4 triliun dengan mayoritas aset tidak likuid dan berkualitas buruk. Nilai aset turun terus dari Rp 23 triliun 2018 dan jadi Rp 18 triliun di 2019,” tutur Bima akhir November 2020.

Padahal, total klaim Jiwasraya hingga Oktober 2020 mencapai Rp 19,3 triliun yang terdiri nasabah tradisional ritel, nasabah tradisional korporasi dan saving plan.

Rinciannya nasabah tradisional ritel dengan klaim meninggal Rp 0,5 triliun dan klaim tebus Rp 0,9 triliun, jumlah peserta 21.731 peserta. Nasabah tradisional utang klaim Rp 1,1 triliun jumlah peserta 30.755,” jelas Aria.

Ia melanjutkan utang untuk produk saving plan mencapai Rp 16,8 triliun dengan jumlah peserta 17.459 peserta.

Sehingga total utang klaim Jiwasraya mencapai Rp 19,3 triliun dengan total jumlah peserta sekitar 69.445.

“Sehingga masalah ini perlu diselesaikan segera sebelum nominal defisit semakin besar, semakin membengkak. Sampai saat ini risk based capital Jiwasraya minus 1.050 persen seharusnya batas minimal sesuai peraturan OJK sebesar 120%,” tutur Aria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com