JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog meluncurkan produk baru berupa beras singkong dengan merek Besita, singkatan dari beras singkong petani.
Ini sebagai upaya diversifikasi pangan nasional dengan memanfaatkan singkong sebagai salah satu sumber pangan.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, potensi Indonesia yang kaya akan produksi singkong harus dimanfaatkan sebagai diversifikasi pangan.
Baca juga: Bulog Klaim Penyaluran Bansos Beras Sesuai Aturan dan Tepat Sasaran
Selama ini, Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap beras dan dapat memicu permasalahan ketahanan pangan nasional.
"Maka kami melalui kerjasama dengan berbagai pihak telah memulai pengembangan singkong," ujar Budi dalam keterangan resminya, Rabu (16/12/2020).
Budi mengatakan, produksi lahan singkong Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia dan sangat melimpah.
Sehingga memang dibutuhkan suatu gagasan untuk menciptakan alternatif pangan di luar beras.
Budi menjelaskan, sekitar 85 persen dari luas lahan singkong dunia dimiliki oleh Indonesia, yang tersebar di Sumatera, Maluku, Sulawesi, Papua, dan Jawa.
Baca juga: Bulog Rampungkan Penyaluran Bansos Beras ke 10 Juta Penerima
Tingkat produktivitas pun sangat tinggi, sehinnga Indonesia memiliki potensi singkong yang sangat besar.
Oleh karena itu, Bulog memposisikan diri sebagai promotor dan fasilitator produk serta hasil olahan singkong untuk mendukung program diversifikasi pangan agar terwujudnya ketahanan pangan.
“Kami yakin singkong dapat menjadi alternatif pangan yang menjanjikan dan dapat menjadi kunci ketahanan pangan kedepannya. Banyak keunggulan dari pangan singkong dan produk turunannya yang bisa menjadi faktor penguat agar pangan singkong dapat diminati oleh masyarakat," jelas dia.
Dalam mendukung pengembangan industri singkong di Indonesia, Bulog menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) dalam pembuatan beras singkong.
Baca juga: Giliran Direksi Perum Bulog yang Dirombak Erick Thohir
Beras singkong dibuat dari 80 persen bahan baku singkong yang ditepungkan, lalu 20 persen lainnya merupakan pencampuran tepung tapioka, yang kemudian bahan tersebut dicetak dengan teknologi ekstrusi.
Besita diyakini memiliki kandungan karbohidrat atau energi yang setara dengan beras, sehingga asupan energi akan tercukupi.
Selain itu, memiliki bentuk dan rasa menyerupai beras sehingga dapat memenuhi selera konsumen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.