JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan ini, Bitcoin sempat mencetak rekor harga tertingginya. Banyak pihak pun menilai, mata uang kripto tersebut berpeluang untuk ladang investasi jangka panjang.
Pasalnya di masa pandemi, harga Bitcoin terus merangkak naik. Hingga terakhir, pada Kamis (17/12/2020), harga Bitcoin mencapai 22.000 dollar AS atau setara Rp 310 juta (asumsi kurs Rp 14.100 per dollar AS).
Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, banyak investor yang mulai bergeser mengalihkan dana yang mereka miliki ke instrumen Bitcoin lantaran tawaran keuntungan yang jelas serta proses transaksi dan pergerakan harga yang transparan.
"Sebagai aset yang terbatas dan tidak sembarang dicetak, secara spekulatif jelas sangat menjanjikan di jangka panjang," jelas Wahyu ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: Terus Menguat, Mungkinkah Harga Bitcoin Bakal Anjlok Parah seperti Tahun 2018?
Dia pun mengatakan, kini banyak investor institusional yang juga mulai menarik dana mereka untuk diinvestasikan di Bitcoin.
Menurut Wahyu, Bitcoin dan mata uang digital lain dapat menjadi instrumen cadangan strategis serta instrumen alokasi aset dalam waktu dekat.
Bahkan di luar negeri pun, banyak orang yang mulai membeli mata uang digital lantaran harganya yang cenderung lebih stabil dibanding mata uang nasional.
"Bitcoin juga sudah sangat diakui, institusional," ujar dia.
Hal yang sama diungkapkan Direktur Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo dia mengatakan, banyak orang yang kini menuntut kepraktisan dalam melakukan investasi. Hal itu ditawarkan oleh Bitcoin.
Di sisi lain, ongkos transaksi dengan menggunakan Bitcoin juga cenderung lebih murah bila dibandingkan dengan mata uang konvensional.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.