Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geser Bill Gates, Bos Tesla Jadi Orang Terkaya Kedua Dunia

Kompas.com - 02/01/2021, 09:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Kumpulan miliarder dunia seolah berjalan di orbit yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya.

Saat pandemi Covid-19, kekayaan mereka bisa melonjak karena satu dan lain hal.  Sedangkan masyarakat umum, bergulat dengan melonjaknya pengangguran dan anjloknya pertumbuhan ekonomi. Tahun 2020 dan Covid-19 membuat kesenjangan itu semakin nyata.

Mengutip Bloomberg Billionaires Index, Sabtu (2/1/2021), 500 orang terkaya di dunia mengalami lonjakan kekayaan bersih gabungan sebesar 1,8 triliun dollar AS.

Dengan begitu, kekayaan bersih mereka saat ini bernilai sekitar 7,6 triliun dollar AS. Berdasarkan perhitungan, kekayaan tersebut melonjak 31 persen, sebuah lonjakan tahunan terbesar dalam sejarah 8 tahun Bloomberg Billionaires Index.

Baca juga: Geser Mukesh Ambani, Ini Orang Terkaya Asia yang Baru

Sebanyak 3 triliun dollar AS di antaranya bahkan dihasilkan saat pasar berada di titik nadir pada Maret 2020 lalu.

Dari 500 orang, ada 5 orang yang kekayaannya lebih dari 100 miliar dollar AS. Nilai ini tidak proporsional lantaran kekayaan rerata 20 orang di bawahnya hanya mencapai 50 miliar dollar AS.

Siapa sajakah mereka?

Pendiri platform belanja daring Amazon.com Inc, Jeff Bezos tetap menjadi orang kaya nomor satu dunia. Kekayaan Bezos melonjak karena tingginya antusiasme masyarakat dunia akan belanja online selama karantina berlangsung.

Di bawah Bezos bukan lagi nama pendiri Microsoft, Bill Gates, yang terpampang. Justru Elon Musk, pendiri perusahaan mobil listrik Tesla yang menguntitnya. Musk menjadi orang terkaya dunia setelah nilai Tesla Inc meroket.

Teranyar, Tesla bakal datang ke Indonesia Januari ini untuk membicarakan investasi potensial dengan pemerintah.

Gabungan kekayaan keduanya, Jeff Bezos dan Elon Musk, sudah mencapai 217 miliar dollar AS hanya dalam 12 bulan terakhir.

Gelombang kejut dari pandemi Covid-19 menjungkirbalikkan industri. Miliarder yang kaya dari sektor-sektor real-estat bisa tergeser oleh miliarder yang bisnisnya baru terlihat saat pandemi.

Sebut saja Eric Yuan, pendiri aplikasi konferensi video Zoom Video Communications Inc. Saat pandemi, orang jadi lumrah menggunakan Zoom untuk rapat atau sekedar bercengkrama bersama keluarga.

Kemudian ada Zhong Shanshan, taipan dari botol air kemasan sederhana yang dijuluki "Lone Wolf". Lone Wolf melekat di diri Zhong karena dia tidak terlibat dalam urusan politik atau kerja sama dengan taipan China lainnya dalam bisnis-bisnisnya.

Zhong menjadi orang terkaya di Asia setelah IPO dua perusahannya meningkatkan kekayaan bersih sebesar 70,9 miliar dollar AS. Selain air kemasan, salah satu perusahaan Zhong ini menciptakan vaksin Covid-19.

Atas hal itu, Zhong mampu menggeser Mukesh Ambani dari India. Mukesh diketahui tengah mentransformasikan konglomerasinya menjadi raksasa e-commerce dan teknologi.

Tidak semua miliarder China berkembang di tahun 2020 ini. Jack Ma yang awalnya jadi orang terkaya di China, harus tergeser oleh segelintir miliarder China lainnya.

Padahal dia siap menambah kekayaannya dari pertumbuhan raksasa e-commerce Alibaba dan penawaran umum perdana Ant Group Co. Sayang, IPO Ant Group kandas di tangan pemerintah China dan membuat kekayaan Jack Ma merosot.

Baca juga: Ini 7 Orang Terkaya Indonesia dari Bisnis Kayu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com