Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Mau Gedung Sarinah Pasca-renovasi Diresmikan Saat Hari Pahlawan

Kompas.com - 15/01/2021, 12:49 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan peresmian Gedung Sarinah yang baru bisa dilakukan saat Hari Pahlawan, yang jatuh pada tanggal 10 November 2021.

Saat ini, gedung pusat perbelanjaan tersebut sedang direnovasi sejak Juni 2020.

“Apalagi ini akan jadi salah satu icon nanti untuk pembangunan Sarinah baru yang mudah-mudahan kita akan resmikan pada saat hari pahlawan, yaitu November,” ujar Erick, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Erick Thohir Sedih Lihat Karya Seni di Gedung Sarinah Tak Terawat

Erick menjelaskan, pemilihan tanggal peresmian itu ditujukan agar masyarakat Indonesia mengingat jasa-jasa para pahlawan Indonesia.

Tak hanya pahlawan, dia juga ingin masyarakat Indonesia mengingat jasa-jasa para seniman yang telah mengukirkan karyanya bagi Indonesia.

“(Hal ini) untuk kita juga mengingat bahwa pahlawan bangsa ini juga banyak dari seniman.Tidak hanya pahlawan yang kita kenal, tapi tentu juga para seniman yang terdahuku. Karena itu saya titip untuk bisa diperbaiki dan dijaga dan ini sayang sekali, terus terang sangat sedih,” kata mantan bos Inter Milan itu.

Gedung Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dengan memiliki 15 lantai.

Luas bangunannya berkisar 27.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800 meter persegi.

Baca juga: Mau Go Global, Sarinah Gandeng Perusahaan Swiss dan Meksiko

Menyandang status sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah sempat berjaya di tahun-tahun awal berdirinya.

Gedung Sarinah dibangun sebagai etalase produk dalam negeri sekaligus tempat berbelanja kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.

Gedung tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada 15 Agustus 1966.

Sarinah dikelola oleh PT Department Store Indonesia yang kini berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero).

BUMN ini bergerak di sektor perdagangan, penyewaan ruang, hingga money changer.

Baca juga: Mau Go Global, Sarinah Gandeng Perusahaan Swiss dan Meksiko

Mal tertua di Indonesia itu dibangun sebagai salah satu proyek mercusuar Presiden Soekarno saat itu selain pembangunan Monas, GBK, Hotel Indonesia, dan bangunan-bangunan megah lain selama rezim Orde Lama.

Gedung tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada 15 Agustus 1966. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com