JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung Sarinah saat ini tengah direnovasi dalam rangka transformasi bisnis. Pada gedung yang memiliki predikat cagar budaya itu terdapat pula sebuah karya seni rupa patung relief.
Menurut Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), berdasarkan beberapa ahli sejarah dan seni rupa nasional relief tersebut dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi tahun 1962-1966.
Relief itu menampilkan para penjaja dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah.
Baca juga: Meski Vaksin Mandiri untuk Korporasi Dibuka, Menkes Pastikan Vaksin Gratis Tetap Ada
"Menurut catatan pencipta tahu pembuatan relief ini adalah kelompok pematung, pelukis dari Yogyakarta," ujar Asikin, salah seorang tokoh dan anggota TACB dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021).
Ia menilai, karya seni ini ukurannya sangat epik serta gigantik. Bahkan pada saat dibuat sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern.
Meski demikian, identitas arsitek atau desainer patung tersebut masih belum diketahui. Saat ini TACB sedang menelusurinya sebab dibutuhkan untuk kepentingan restorasi.
"Ini masih ditelusuri oleh TACB, termasuk juga blue print atau cetak birunya, karena penting untuk pekerjaan restorasi," katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan, relief tersebut melambangkan kegiatan ekonomi rakyat jelata yang pada saat itu bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikan dan kerajinan.
Ia bilang, proklamator dan presiden pertama Indonesia Soekarno atau yang dikenal dengan panggilan Bung Karno, adalah seorang seniman yang mencetuskan pembuatan karya seni itu.
"Keberpihakan pada ekonomi kerakyatan sudah merupakan semangat para pendiri bangsa ini," kata Fetty.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan