Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Kita Beruntung Bisa Amankan Vaksin, Banyak Negara yang Kesulitan

Kompas.com - 19/01/2021, 17:19 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia termasuk negara yang beruntung lantaran bisa mendapatkan akses vaksin dari berbagai perusahaan farmasi di dunia.

Bendahara Negara itu pun mengatakan, banyak negara miskin yang tidak bisa mendapatkan akses vaksin lantaran keterbatasan dana.

"Banyak negara miskin bahkan belum bisa mengumumkan (jumlah vaksin) karena kemungkinan dapat akses vaksin sangat sulid karena keterbatasan dana," ujar Sri Mulyani ketika rapat dengan Komite IV DPD RI, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19, Sri Mulyani Minta Pemda Tak Hanya Andalkan Pusat

"Kita beruntung bisa secure vaksin yang dibutuhkan Indonesia untuk mendapatkan herd immunity," lanjut dia.

Sri Mulyani menjabarkan beberapa negara di dunia telah mengumumkan rencana program vaksinasi. Bahkan beberapa negara telah melakukan vaksinasi sejak akhir tahun lalu.

Untuk Amerika Serikat misalnya, berencana untuk melakukan vaksinasi kepada 331 juta penduduk. Proses vaksinasi telah dilakukan sejak Desember lalu.

Selain itu, di Inggris vaksinasi akan dilakukan kepada 67,9 juta penduduk secara gratis dan Malaysia sebanyak 32,4 juta penduduk yang akan dilakukan pada Februari mendatang.

Untuk Singapura, vaksinasi bakal dilakukan kepada 5,9 juta penduduk.

"Ini menggambarkan semua negara sedang berupaya," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: KNKT Berhasil Mengunduh Data dari FDR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Dia pun mengakui, tidak meratanya distribusi vaksin di seluruh dunia merupakan tantangan global.

Sebab, bila negara-negara tertentu tidak melakukan vaksinasi secara bersamaan, maka kemungkinan penularan bisa kembali terjadi.

"Namun memang kalau selama di dunia belum bisa tuntas, akan terjadi kemungkinan penularan," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com