Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI: 50 Hotel di Yogyakarta Gulung Tikar, Sebagian Dijual

Kompas.com - 03/02/2021, 11:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 50 hotel dan restoran di kota wisata tersebut gulung tikar atau tutup permanen. Bahkan, sebagian pengusaha memiliki menjual hotelnya.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, hotel dan restoran bangkrut karena manajemen sudah tak mampu menanggung beban operasional sepanjang masa pandemi, lantaran pemasukan sangat minim.

"Data kita, itu 50 hotel dan restoran sudah tutup, tidak beroperasi lagi dan karyawan dirumahkan, bahkan ada yang di PHK (pemutusan hubungan kerja)," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Covid-19 Bikin Bisnis Hotel dan Restoran di Jakarta Kian Merana

Ia mengungkapkan, hotel dan restoran yang tutup permanen tersebut memiliki tingkat kunjungan yang rendah, sehingga tak memiliki kesanggupan untuk membayar biaya bulanan seperti gaji karyawan, BPJS, sewa, hingga listrik.

Alhasil, sebagian pengusaha yang hotelnya tutup permanen bahkan memilih menjual hotel mereka. Deddy bilang, informasi penjualan hotel di Yogyakarta bisa ditemui di platform-platform online.

"Jadi mati karena cashflow-nya sudah enggak punya apa-apa, makannya pilihan terakhir yang pahit adalah menjual. Ini memang belum ada laporan resmi ke PHRI, tapi mereka sudah menawarkan melalui online. Memang kondisi real-nya seperti ini sekarang," ungkap dia.

Di samping itu, lanjut Deddy, sekitar 100 hotel dan restoran yang kini memilih tutup sementara. Hal ini jadi pilihan pengusaha untuk menekan kerugian yang semakin besar akibat ketidakpastian kondisi di masa pandemi.

Menurutnya, jika kondisi sudah membaik maka hotel dan restoran itu akan beroperasi kembali. "Mereka lihat situasi dan kondisi, jadi ibaratnya ambil nafas dulu," imbuhnya.

Sementara saat ini tercatat sebanyak 172 hotel dan restoran di Yogyakarta yang masih beroperasi. Tapi kemampuan dana yang dimiliki diperkirakan hanya cukup untuk 3 bulan ke depan.

"Masih beroperasi tapi nafasnya sudah terengah-engah," kata Deddy.

Ia mengatakan, kondisi yang dialami sektor hotel dan restoran tak lepas dari kebijakan pembatasan yang diterapkan pemerintah sepanjang pandemi. Terutama kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali.

Baca juga: Robert Kuok, Bos Hotel Shangri-La yang Jadi Orang Terkaya di Malaysia

Pembatasan membuat pergerakkan masyarakat menjadi rendah, sehingga tingkat kunjungan ke hotel dan restoran pun semakin turun. Kondisi ini sangat terasa di Yogyakarta yang merupakan salah satu kota wisata di Indonesia.

Seperti diketahui kebijakan PPKM Jawa-Bali berlangsung mulai 11 Januari-8 Februari 2021. Kebijakan ini sudah diterapkan dua jilid yakni 11- 25 Januari 2021 dan 25 Januari-8 Februari 2021.

Deddy mengatakan, jika kebijakan PPKM tetap berlanjut maka berpotensi menambah jumlah hotel dan restoran yang tutup, baik sementara maupun permanen.

"Kalau diperpanjang ini akan semakin menambah jumlah (hotel dan restoran) yang mati. PPKM pertama itu sudah 30 hotel dan restoran yang mati, dan hari ini sudah 50. Ini dilematis memang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com