Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Widodo Makmur Unggas Gaet Investor

Kompas.com - 08/02/2021, 15:32 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) baru saja listing di pasar modal pekan lalu. Minat perseroan untuk IPO diimbangi dengan strategi di tahun 2021 untuk menarik investor pasar modal.

Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas'adi mengatakan, dengan kebutuhan masyarakat akan unggas yang terus bertambah tiap tahunnya dan rencana ekspansi perusahaan, ia yakin akan menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor poultry.

“Dengan rencana ekspansi dalam beberapa tahun ke depan, Perseroan akan mengakomodasi potensi pertumbuhan permintaan daging ayam. Fokus perseroan pada penguatan lini bisnis hilir termasuk pemotongan dan pengolahan daging terbukti meningkatkan profitabilitas," kata Ali dalam siaran pers, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Tak Ada Gagal Bayar ke RS, Cashflow BPJS Kesehatan Surplus Rp 18,7 Triliun pada 2020

Guna menarik investor, WMUU mengandalkan fasilitas dan teknologi canggih dalam sistem pengelolaan, guna memaksimalkan produksi. Di sisi lain, pengembangan teknologi dibarengi dengan penelitian dan pengembangan produk yang ada dengan tujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi proses di downstream.

Kepala riset Praus Kapital Alfred Nainggolan mengatakan literasi dan fundamental yang baik akan menarik minat investor untuk berivestasi. Sementara untuk pergerakan harga saham, hal tersebut merupakan mekanisme pasar dan bukan merupakan otoritas perseroan.

"Artinya kalau bicara masalah harga saham, manajemen tidak punya otoritas di situ. Manajemen hanya punya fundamental untuk men-deliver-nya. Kalau bicara harga sahamnya mau kemana itu sudah jadi mekanisme pasar," ujarnya.

Adapun beberapa pabrik besar WMUU untuk mendukung usahanya, antara lain pabrik pakan ternak berlokasi di Balaraja dengan kapasitas produksi 6 ton per jam atau 36.000 ton per tahun.

Baca juga: Ada Dugaan Kasus Korupsi, Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Harus Tetap Optimal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com