Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSI Dapat Peringkat AAA Stabil dari Pefindo

Kompas.com - 11/02/2021, 19:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat Pefindo menaikkan peringkat PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi idAAA dengan prospek stabil.

Sebelumnya, peringkat ini diberikan kepada PT Bank BRIsyariah Tbk sebagai entitas yang menerima penggabungan dari mega merger tiga bank syariah, yaitu BRISyariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah.

"PT Bank Syariah Indonesia Tbk mendapat peringkat “idAAA” dengan prospek stabil," sebut Pefindo dalam sebuah keterangan, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Promo Imlek ShopeePay, Ada Cashback hingga 90 Persen

Seiring dengan kenaikan peringkat, Pefindo juga telah menarik peringkat BNI Syariah dan BSM lantaran kedua bank tidak lagi berdiri sendiri sebagai badan hukum yang terpisah. Sebagai bagian dari merger, aset kedua bank sepenuhnya dialihkan ke BSI.

Pada saat yang sama, Pefindo menaikkan peringkat Sukuk Mudharabah yang sebelumnya diterbitkan oleh BSM. Peringkat sukuk dinaikkan dari idAA- (sy) menjadi idAA (sy).

Naiknya peringkat mencerminkan realiasi merger yang mampu menembus aset lebih dari Rp 214 triliun dan menjadi bank dengan aset terbesar ke-7 di Indonesia.

Adapun peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi Pefindo. Begitupun dengan peringkat idAA (sy) pada produk sukuk yang tingkatannya beda tipis dengan peringkat tertinggi.

"Kapasitas penerbit untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang berdasarkan kontrak pembiayaan syariah, relatif sangat besar terhadap emiten Indonesia lainnya," sebut Pefindo.

Baca juga: Masuk Program JKP, Ini Manfaat yang Akan Diterima Pekerja

Tingginya peringkat juga mencerminkan tingginya dukungan pemegang saham utama terhadap bank syariah, yang dianggap mampu menempati posisi kuat di segmen syariah dengan besarnya modal dan likuiditas.

Namun menurut Pefindo, peringkatnya dapat turun kembali jika lembaga pemeringkat itu melihat adanya penurunan dukungan material dari pemegang saham utama secara keseluruhan.

Hal ini dibuktikan dengan penurunan kepemilikan secara material atau turunnya kontribusi bank kepada perusahaan induk.

"Namun demikian, kami juga melihat profil permodalan industri bank yang baik dan likuiditas yang memadai. Posisi tersebut telah memberikan bantalan yang memadai untuk memitigasi risiko pandemi Covid-19," tulis Pefindo.

Untuk itu Pefindo berpandangan, dampak Covid-19 terhadap profil kredit syariah Indonesia akan tetap terkelola dengan baik secara keseluruhan, mengingat adanya komitmen yang kuat dari induk perusahaan.

Pun ada peluang potensial eksposur layanan bank ke sektor-sektor yang paling terpengaruh pandemi Covid-19, seperti perdagangan, transportasi, konstruksi, bisnis jasa, dan rumah tangga, yang menyumbang di atas 60 persen dari portofolio pembiayaan bank pada akhir Desember 2020.

Baca juga: KB Bukopin Incar Dana Pihak Ketiga Tumbuh 40 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com