Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen BUMN Yakin Industri Baterai Kendaraan Listrik Jadi Tulang Punggung Ekonomi RI di Masa Depan

Kompas.com - 04/03/2021, 14:05 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury mengatakan, industri baterai kendaraan listrik akan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia di masa mendatang.

Atas dasar itu, dia menilai perlu adanya pengembangan di sektor tersebut, mulai dari hulu hingga ke hilirnya.

Salah satu caranya dengan pembentukan Indonesia Battery Holding (IBH).

Baca juga: Kala Bos Pertamina Sebut Tesla Tak Tertarik Garap Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

“Sehingga Indonesia diharapkan betul-betul memiliki industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dan kita harapkan bahwa industri baterai tersebut betul-betul menjadi masa depan, khususnya di sektor energi baru dan terbarukan,” ujar Pahala dalam sebuah webinar, Kamis (4/3/2021).

Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia itu menambahkan, Indonesia memiliki pasar dan juga sumber daya alam yang melimpah.

Oleh karena itu, dia yakin pada tahun 2040, RI bisa masuk ke jajaran negara besar di dunia.

“Kita harapkan momentum ini betul-betul kita manfaatkan, bukan hanya untuk menata ulang lagi sektor-sektor Indonesia supaya bisa lebih mandiri lagi, karena kita berharap Indonesia tentunya akan mandiri di tiga sektor utama, yakni energi, pangan dan juga kesehatan,” kata Pahala.

Pahala menjelaskan, tiga sektor tersebut merupakan kebutuhan primer bagi suatu negara.

Baca juga: Kembangkan Industri Baterai Listrik, Pemerintah Diminta Berikan Insentif untuk Nikel Kadar Rendah

Untuk menjadi negara besar, Indonesia perlu mandiri di tiga sektor tersebut.

Sehingga, ke depannya tak akan bergantung lagi dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan tiga sektor tersebut.

“Kita rasakan sekali bahwa adanya ketahanan pangan, kesehatan dan energi betul-betul merupakan modal yang penting bagi sebuah negara besar seperti Indonesia untuk betul-betul menjadi pemain ekonomi terbesar di dunia pada masa depan,” ungkap Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com