Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Japfa Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Senilai Rp 5 Triliun

Kompas.com - 17/03/2021, 13:24 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), menerbitkan Senior Fixed Rate Sustainability-Linked Bond (SLB) sebesar 350 juta dollar AS atau Rp 5,04 triliun (Kurs Rp 14.400 per dollar AS).

Penerbitan SLB ini mendapatkan peringkat BB- dari Standard & Poor’s dan BB- oleh Fitch.

Koordinator Global Bersama dan Penasihat Penyusunan Obligasi terkait Keberlanjutan adalah Credit Suisse dan DBS Bank Ltd.

Baca juga: Apa Itu Obligasi: Definisi, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya

Penerbitan obligasi perusahaan agri food ini akan memiliki tingkat kupon 5,37 persen per tahun, selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2026.

SLB ini dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX) dan merupakan obligasi pertama dalam mata uang dollar AS berwawasan lingkungan di industri agri-food, sekaligus pertama kalinya dari Asia Tenggara.

Tan Yong Nang, Direktur JAPFA, menyatakan SLB ini merupakan obligasi ketiga yang dikeluarkan JPFA.

Ia menambahkan, selama ini obligasi yang dikeluarkan mendapat respon positif dari pelaku pasar keuangan global.

Hal ini, menurut dia, merupakan pengakuan akan metode keuangan yang kami lakukan dengan bijak dan berhati-hati.

Baca juga: Ekonomi Berangsur Pulih, Simak Prospek Saham, Obligasi, dan Kurs Rupiah

“Di tengah kodisi pandemi Covid-19, perseroan selalu menjaga keseimbangan dalam pengelolaan tingkat hutang dan pengeluaran biaya modal secara efisien, serta kemampuan kami untuk terus memberikan hasil usaha yang baik. SLB adalah katalis tambahan untuk mencapai target keberlanjutan kami dan kesempatan bagi investor dan stakeholder untuk bermitra dengan kami dalam rangka mendorong perubahan berkelanjutan,” kata Tan dalam siaran pers, Rabu (17/3/2021).

Tan mengatakan, hasil dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membayar kembali Obligasi senilai 250 juta dollar AS yang jatuh tempo pada tahun 2022, dan juga untuk keperluan operasional perusahaan, seperti belanja modal, modal kerja dan pembiayaan kembali hutang.

SLB memprioritaskan Key Performance Indicator (KPI) berwawasan lingkungan yang terkait dengan Target Kinerja Berkelanjutan (Sustainability Performance Target/SPT) untuk meminimalisir dampak pencemaran air dari limbah cair yang tidak diolah, dengan mengurangi potensi eutrofikasi melalui pengelolaan, pengolahan dan/atau daur ulang serta pemanfaatan limbah yang pada akhirnya dapat meningkatkan sirkulasi dan efisiensi air.

Adapun penetapan Target Kinerja Berkelanjutan (SPT), selama 3 tahun 9 bulan sejak diterbitkannya SLB, JPFA akan membangun 8 fasilitas daur ulang air (dari 15 Rumah Pemotongan Hewan Unggas/RPHU), dan 1 fasilitas daur ulang air di lokasi penetasan pada unit pembibitan unggas.

Baca juga: Kemenkeu: Dua Pemerintah Provinsi Bakal Terbitkan Obligasi Daerah

Pencapaian SPT akan divalidasi dengan sertifikasi penyelesaian pembangunan fasilitas daur ulang tersebut oleh kontraktor bangunan.

Para investor SLB berhak menerima tambahan kupon sebesar 0,25 persen per tahun jika SPT tersebut tidak terpenuhi.

Tambahan kupon berlaku untuk sisa periode bunga. Jika SPT terpenuhi, maka tidak akan ada tambahan kupon.

“JAPFA akan menunjuk pihak eksternal yang memenuhi syarat untuk melakukan verifikasi kinerja terhadap KPI setidaknya setahun sekali, dan akan mengumumkan perkembangan dari KPI dan SPT dalam Laporan Keberlanjutan Tahunan, yang akan diunggah pada website resmi perusahaan,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com