Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bangkit, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp 14.428 Per Dollar AS

Kompas.com - 17/03/2021, 15:55 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comNilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah di pasar spot pada Rabu (17/3/2021).

Melansir Bloomberg, rupiah ditutup melemah 18 poin (0,12 persen) di level Rp 14.428 per dollar AS, dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.410 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelamahan rupiah terjadi karena kekhawatiran pemerintah terhadap ancaman ekonomi di masa yang akan datang.

Ancaman ini bukan hanya buruk bagi Indonesia, tapi juga dunia, dikarenakan kebijakan stimulus yang jor-joran sehingga mengakibatkan harga-harga komoditas melonjak lebih tinggi.

Baca juga: IHSG Ditutup Turun 0,51 Persen, Asing Lepas BBRI dan BBCA

Menurut Ibrahim, kekhawatiran ini diketahui berdasarkan Laporan World Economic Forum (WEF) bertajuk The Global Risk Report 2021.

Laporan ini berisikan mengenai banyak negara dihadapkan pada konsekuensi atas kebijakan yang diambil ketika menghadapi pandemi Covid-19.

“Berbagai risiko diidentifikasi dengan adanya kebijakan countercyclical seluruh negara di dunia. Ke depan kita melihat berbagai risiko asset bubbles, price instability, commodity shocks and debt crises dan risiko geopolitik,” kata Ibrahim dalam rilis rupiah sore ini.

Ibrahim juga mengatakan, dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, risiko yang perlu dikhawatirkan adalah cuaca ekstrim, kegagalan tindakan iklim dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia.

“Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut maka pemerintah sepertinya tidak punya pilihan lain, selain pulih lebih cepat,” tambah dia.

Dengan pemulihan yang lebih cepat, confident masyarakat akan terbangun, dan bisa mendorong pemulihan aktivitas ekonomi, mulai dari konsumsi, investasi, belanja rumah tangga, dan lain-lain.

Baca juga: Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini

 

Sehingga ancaman besar tersebut tidak melanda ekonomi tanah air, khususnya untuk jangka pendek dan menengah.

“Bank Indonesia juga bisa memanfaatkan situasi seperti ini dengan strategi bauran ekonomi guna menstabilkan rupiah. Kebijakan tersebut bukan sekedar fokus menurunkan suku bunga acuan saja, tapi tetap melakukan intervensi di pasar obligasi dan valas di perdagangan DNDF,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com