Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Warga Bali Diusir Satpam Hotel, Bolehkah Pantai Diprivatisasi?

Kompas.com - 25/03/2021, 10:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Saat ia sedang duduk sambil bermain pasir bersama anaknya, tiba-tiba oknum satpam hotel datang mendekatinya.

Satpam itu bertanya dengan ketus kepadanya menanyakan asalnya.

“Saya duduk-duduk di depan hotel mereka, duduk dekat air pantai, jauh dari kursi mereka. Ada satpam tiba-tiba datang nanya gini, ‘dari mana?’ Saya dari Sanur, kenapa Pak?” kata Mirah menuturkan saat dihubungi Rabu 24 Maret 2021.

Baca juga: Mengapa Pemerintah Hindia Belanda Melaksanakan Tanam Paksa?

“Satpam itu bertanya lagi, ‘tamu di sini?’ Saya jawab, ‘bukan Pak, kenapa memangnya kalau saya bukan tamu di sini?’ Terus dia jawab, ‘jangan duduk di sini di sana di pantai sebelah saja duduk’,”ucapnya.

Mirah pun kemudian bertanya kembali alasan tidak boleh duduk di pantai tersebut.

“Satpam tersebut menjawab, ‘pokoknya di pantai sebelah saja duduk kamu,’ digituan saya,” lanjutnya menuturkan.

Ia pun terus berdebat dengan satpam tersebut dan satpam tersebut terus memandanginya.

Melihat ibunya berdebat, anaknya yang masih berumur tiga tahun berlari mencari ayahnya yang sedang memancing.

“Anak saya takut dan lari cari bapaknya. Bapaknya lagi mancing dan anak saya lari bilang, ‘Bapak, Bapak’. Saya tidak sempat merekam karena saya menyusul anak saya, takutnya jatuh. Kalau saya sendiri saya bisa rekam,” katanya.

Baca juga: Koperasi Simpan Pinjam: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya

Ketika kejadian tersebut, Mirah tak langsung mengadukan hal itu kepada suaminya, namun ia baru mengatakannya saat berada di rumahnya.

“Saya takut kalau dibilang di pantai bisa ribut besar, saya tidak mau mengganggu aktivitas tamu di sana,” tuturnya.

Setelah diusir oleh satpam dirinya duduk di atas batu yang berada tak jauh dari sana.

Dari sana ia melihat ada yang duduk dan berenang-renang di pantai, namun tak diusir oleh satpam.

“Saya duduk di batu-batunya itu, saya lihat ada tamu di sana, yang mungkin tamunya. Itu duduk-duduk di sana, renang di sana nggak diapain sama satpamnya. Saya kan jadi berpikir, kok mereka bisa renang, sementara saya cuma duduk main pasir sama anak saya diusir,” kata perempuan asli Sanur yang menikah ke Buleleng ini.

Baca juga: Mengenal Koperasi: Pengertian, Jenis, Asas, dan Fungsinya

Setelah kejadian tersebut, ia pun langsung mengirim pesan ke akun instagram hotel tersebut, akan tetapi belum mendapat tanggapan.

“Sebenarnya saya tidak ada masalah sama pemiliknya, tapi saya menyayangkan banget, kenapa satpam seperti itu perlakuannya ke saya. Mending satpamnya sopan, bilang ke saya permisi Bu saya kerja di sini dan ada peraturan tidak boleh di sini mungkin saya masih oke karena dia cuma mengikuti perintah. Dari caranya ngomong, itu kan saya otomatis berpikir berarti pantai itu milik hotel,” katanya.

Ia mengaku sejak kecil sering ke sekitaran pantai ini.

"Saya tidak ada duduk di kursi dan fasilitas mereka dan pantainya tidak ada tulisan privat beach. Jadinya saya bebas duduk di sana. Saya tidak tahu ternyata tidak boleh duduk di sana," katanya.

"Saya asli Sanur, dari kecil main-main di pantai, tidak ada yang melarang olahraga di sana nyari kerang. Tiba-tiba digituin. Saya balik ke masa lalu saya, ipi dan adi sing ada kene-kene nah, jani adi serem dini (dulu kok tidak ada begini, sekarang kok serem)," katanya.

Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com