Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KADIN

Arsjad Rasjid: Memahami Industri Nasional Secara Menyeluruh, Kunci Utama Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

Kompas.com - 21/04/2021, 12:15 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lebih kurang 30 juta pekerja di Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Dampak yang dirasakan pun beragam, mulai dari pemotongan jam kerja atau upah, hingga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara langsung.

Tak hanya itu, pandemi juga memberikan dampak yang berbeda-beda bagi seluruh sektor industri. Industri konstruksi, misalnya, mengalami kontraksi cukup parah akibat menurunnya permintaan pasokan.

Meski demikian, terdapat beberapa sektor industri yang mulai menampakkan pemulihan dalam beberapa bulan terakhir, yakni kesehatan dan pertanian. Kedua sektor itu relatif tidak merasakan dampak yang signifikan dari pandemi.

Baca juga: Silaturahmi ke Kadin Jakarta, Arsjad Rasjid Beberkan Strategi Kunci agar Pengusaha Bisa Bangkit dari Pandemi

Sebaliknya, kedua industri tersebut justru menunjukkan pertumbuhan kuat selama 2020. Pertumbuhan sektor pertanian, contohnya, didorong oleh peningkatan produksi, terutama tanaman pangan dan sayuran.

Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, pemulihan sektor industri tidak bisa menggunakan satu strategi yang sama.

Pemerintah, kata Arsjad, harus memahami industri nasional secara jelas dan menyeluruh. Dengan demikian, pemerintah dapat menentukan strategi atau treatment yang tepat bagi industri terdampak.

Baca juga: Kadin Dorong Peran Asosiasi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Covid-19

“(Pemerintah) bisa mulai memulihkan industri yang menjadi unggulan, yakni industri yang berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, memiliki multiplier effect yang kuat, dan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” ujar Arsjad pada acara Industry Talks: Peran Asosiasi Dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (9/4/2021).

Arsjad mencontohkan, sektor manufaktur menjadi salah satu industri yang terdampak cukup parah. Bahkan, hingga kuartal IV 2020 industri manufaktur masih menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar -3,1 persen.

Walaupun demikian, manufaktur bisa menjadi industri unggulan karena berkontribusi besar terhadap PDB nasional, yakni sebesar 20,8 persen pada 2020 dan menyerap sekitar 14 persen tenaga kerja nasional.

Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Waketum Kadin: UMKM Menjadi Fondasi

“Demikian pula sektor konstruksi. Sektor ini berkontribusi sebesar 10,1 persen terhadap PDB nasional. Sektor-sektor inilah yang perlu mendapat perhatian dan stimulus dari pemerintah agar perekonomian kembali pulih,” terang Arsjad.

Kemudian, lanjutnya, sektor industri yang tumbuh selama pandemi, seperti pertanian, kesehatan, dan informasi teknologi perlu dijaga karena bersifat esensial dan strategis terhadap perekonomian nasional.

“Jadi, pendekatan one size fits all atau satu solusi untuk semua tidak bisa diterapkan karena dampak yang dialami setiap industri berbeda-beda. Untuk mewujudkannya, perlu kerja sama menyeluruh antar-stakeholder terkait,” ujar pria yang menjadi calon Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 itu.

Partner utama pemerintah

Arsjad meyakini, Kadin bisa mengambil peran penting sebagai partner utama pemerintah dalam mendukung pencapaian program prioritas nasional, termasuk pemulihan ekonomi pascapandemi.

Untuk itu, Arsjad turut memaparkan visi dan misi dalam rangka pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum Kadin.

“Membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif menjadi visi saya. Dalam hal ini, komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah bisa jadi lebih terstruktur. Kadin juga perlu mendorong peran aktif dan melibatkan seluruh asosiasi dalam setiap prosesnya,” ujar Arsjad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com