Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Jadi Menteri Investasi, Ini PR Bahlil dari Presiden Jokowi

Kompas.com - 28/04/2021, 19:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut, pihaknya bakal menggenjot target investasi Rp 900 triliun tahun ini, setelah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengalami perubahan nomenklatur menjadi kementerian.

Bukan sembarang investasi, target tersebut harus dipenuhi oleh investasi yang berkualitas, dan berimbang antara Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa.

"Presiden memerintahkan kepada kami adalah pertama bagaimana target terealisasi Rp 900 triliun pada tahun ini, investasi harus berkualitas, dan harus dorong investasi tidak hanya di Pulau Jawa, tapi di luar Pulau Jawa," kata Bahlil dalam konferensi virtual, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Sah, BKPM Kini Menjadi Kementerian Investasi

Sepanjang kuartal I 2021, sebaran investasi dari PMA dan PMDN sudah unggul di luar Pulau Jawa dengan porsi mencapai 52,1 persen. Total investasi di luar Jawa mencapai Rp 114,4 triliun atau naik 11,7 persen.

Sementara di Pulau Jawa sebesar Rp 105,3 triliun dengan porsi 47,9 persen atau turun -2,7 persen.

Selain itu, Presiden memerintahkan menteri yang baru dilantik tersebut untuk mengurus semua pengusaha tanpa memandang tingkatannya, baik pengusaha besar, pengusaha kecil dan menengah, pengusaha asing, hingga pengusaha nasional.

"Presiden memerintahkan kepada kami harus mengurus pengusaha semuanya, tidak boleh ada mengurus negara tertentu saja, atau satu daerah tertentu saja. Semua rata berdasarkan aturan," sebut Bahlil.

Kemudian, perizinan investasi harus didesain semudah mungkin. Sebab kata Bahlil, menahan izin sama dengan menahan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Menahan izin sama dengan menahan penciptaan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Pak Presiden Jangan Hanya Lirik Investasi Besar, Lirik Juga Investasi Kecil..

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com