Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada IFG Life, AAJI Sebut Jadi Titik Terang Penyelesaian Jiwasraya

Kompas.com - 28/04/2021, 19:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai langkah penyelesaian pembayaran polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tertunda berjalan dengan baik. Sebagian besar nasabah menyetujui restrukturisasi.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, hal ini tak lepas dari peran Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya yang dibentuk pemerintah untuk memberikan titik terang bagi pemegang polis terkait pengembalian dana mereka.

"Pencapaian saat ini yang mendapatkan kepercayaan dari pemegang polis dengan deadline 31 Mei 2021 ini, rasanya mewakili AAJI mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya,” ujar dia dalam acara IFG Progress Launching secara virtual, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Di Atas Target, Laba Berjalan Holding BUMN Asuransi IFG Capai Rp 2,2 Triliun

Tercatat hingga 26 April 2021 proses restrukturisasi Jiwasraya pada polis korporasi sudah mencapai 1.774 polis atau sebesar 82,8 persen dari total 2.143 polis.

Lalu restrukturisasi pada polis ritel sudah mencapai 134.972 polis atau 75,3 persen dari total 179.253 polis. Serta polis bancassurance yang sudah direstrukturisasi sebanyak 16.223 atau 92,9 persen dari total 17.459 polis.

Budi mengatakan, kepercayaan pemegang polis dalam mengikuti program restrukturisasi turut dipengaruhi adanya perusahaan asuransi baru yakni IFG Life. Perusahaan asuransi baru berpelat merah ini akan mengambilalih seluruh polis Jiwasraya yang sudah direstrukturisasi.

Ia bilang, hal ini turut menjadi angin segar bagi industri asuransi pada umumnya, sebab kasus gagal bayar Jiwasraya tak hanya berdampak pada para pemegang polis, tetapi juga kepercayaan masyarakat pada produk asuransi.

"Ini menggembirakan karena anggota kami yang selama ini mengalami kesulitan yang berdampak kepada pemegang polis dan kepercayaan masyarakat untuk berasuransi sekarang sudah menemukan titik terang," ungkapnya.

Budi mejelaskan, masalah yang ada di Jiwasraya sebenarnya bukan terjadi dalam satu atau dua tahun belakangan. Tetapi sedari lama karena adanya pembiaran masalah likuiditas perusahaan.

Menurut dia, masalah di Jiwasraya bukan karena salah penerbitan produk melainkan adanya salah pengelolaan produk, terlebih desain bunga produk yang tinggi.

Baca juga: Selamatkan Jiwasraya, Taspen Akan Serap Surat Utang IFG Senilai Rp 10 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Whats New
United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

Whats New
Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Whats New
Cerita Jokowi, Dulu 'Dicuekin' Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Whats New
Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Whats New
Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Whats New
UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

Whats New
Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak 'Cuan'

Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak "Cuan"

Whats New
Soal 'Predatory Pricing', Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Soal "Predatory Pricing", Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com