Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risau Peternak Lokal dengan Serbuan Impor Ayam dari Negeri Samba

Kompas.com - 22/05/2021, 08:01 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Ia berujar, meski dibukanya impor daging ayam Brasil tak lepas dari kekalahan di WTO, tak seharusnya pemerintah lepas tangan.

"Regulasi yang ada saat ini sifatnya seperti pemadam kebakaran saja. Kebijakan yang dibuat belum menyentuh akar persoalan sehingga terus berulang bertahun-tahun. Ketika harga ayam anjlok pemerintah hanya menghimbau pelaku usaha untuk menaikkan harga agar peternak-peternak kecil bisa mempertahankan usahanya," ungkap dia.

Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?

Kandang masih tradisional

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi, biaya pakan yang dibutuhkan dalam pengelolaan produksi peternakan saat ini masih terbilang tinggi. Tingginya biaya pakan membuat HPP dalam pengelola produksi peternakan juga menjadi tinggi.

Hal ini dikhawatirkan akan membuat ayam yang diproduksi oleh peternak mandiri memiliki harga yang tidak kompetitif apabila dibandingkan dengan harga ayam impor yang masuk dari Brasil nantiya.

Kedua, pihaknya berharap agar pemerintah menyediakan skema pembiayaan dengan bunga yang murah bagi peternak-peternak ayam yang mau meng-upgrade kualitas dan kapasitas kandangnya.

Menurut Sugeng, prasarana berupa kandang memiliki peran yang penting dalam menentukan efisiensi biaya pengelolaan produksi peternakan ayam.

Baca juga: Indonesia Ternyata Rutin Impor Produk Israel, Apa Saja?

“Kandang-kandang ini harus di-upgrade agar produktivitas meningkat. Kalau produktivitas meningkat, biaya-biaya produksinya juga bisa turun,“ terang Sugeng dikutip dari Kontan.co.id.

Sementara itu, Sugeng menilai bahwa kondisi kandang yang dimiliki oleh peternak umumnya kurang memenuhi syarat karena belum menggunakan sistem closed house.

Padahal, pembiayaan yang diperlukan untuk meng-upgrade kandang ke dalam bentuk kandang dengan sistem closed-house membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, campur tangan pemerintah dalam menyediakan skema pembiayaan dengan bunga yang murah dinilai menjadi penting.

Baca juga: Indonesia Masih Impor 6 Juta Ton Elpiji, Bisa Setop di 2030?

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan bahwa sampai saat ini Indonesia masih melakukan konsultasi dengan Brasil mengenai kebijakan impor ayam.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengatakan, Brasil tetap melihat Indonesia belum mematuhi beberapa isu meski menurutnya Indonesia sudah mematuhi aturan WTO.

Meski begitu, Iman pun mengatakan adanya impor ayam dari Brasil ke Indonesia akan tergantung permintaan dari masyarakat Indonesia. Menurutnya, impor akan terjadi bila ada pihak yang membeli.

"Tapi kalau suplai itu ada di Indonesia dengan harga yang memadai, waktu pengiriman yang baik, kualitas yang baik saya kira saya kok tidak rasa khawatir (banjir impor ayam Brasil)," kata Iman.

Melihat ini, Iman mengatakan Indonesia harus meningkatkan daya saing produk ayamnya, sehingga bisa bersaing di pasar sendiri.

Baca juga: Ladang Uang Ternak Ayam Kampung, Modal Kecil, Peluang Menjanjikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com