Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bikin Warga Jadi Miliarder, Bagaimana Progres Proyek Kilang Tuban?

Kompas.com - 25/05/2021, 10:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur sempat menyita perhatian pada Februari 2021 lalu.

Lantaran ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mendadak menjadi miliarder setelah mendapatkan uang ganti rugi dari pembebasan lahan proyek Kilang Tuban.

Lalu sejauh mana progres pembangunan proyek Kilang Tuban yang digarap oleh PT Pertamina (Persero) tersebut?

Baca juga: Produksi Kilang Pertamina Internasional Capai 79 Persen dari Target

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, berdasarkan laporan dari Pertamina, terkait pengadaan lahan saat ini sudah rampung alias 100 persen sudah dibebaskan.

Selain itu, persetujuan prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH) untuk pengadaan lahan Perhutani juga telah terbit.

"Progres land clearing tahap 3 per akhir April 2021 sudah mencapai 11,6 persen dibandingkan dengan 2,74 persen rencana," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (24/5/2021).

Kemudian pada progres pengerjaan engineering, terkait pembuatan Basic Engineering Design (BED) telah selesai. Sementara progres pekerjaan Front End Engineering Design (FEED) per 30 April 2021 sudah mencapai 0,6 persen dari rencananya 0,9 persen.

"Pekerjeen FEED ini ditargetkan selesai pada bulan Januari 2022," imbuh dia.

Baca juga: Pertamina Rosneft Mulai Desain Rinci Kilang Tuban

Terkait perkembangan reklamasi lahan Kilang Tuban, proses persiapan tender pekerjaan reklamasi sudah di mulai pada minggu ke-4 April 2021 lalu.

Tutuka menjelaskan, nilai belanja modal untuk proyek ini yakni sebesar 16 miliar dollar AS. Proyek Kilang Tuban akan menyerap 20.000 tenaga kerja saat pembangunan kontruksi dan bakal menyerap 2.500 tenaga kerja saat mulai beroperasi.

Proyek kilang minyak hasil kerja sama Pertamina dan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft tersebut, nantinya bakal memproduksi minyak sebanyak 300.000 barrel per hari (bpd). Serta memproduksi petrokimia sebanyak 4.250 kiloton per annum (ktpa).

Selain itu, akan menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas berstandar Euro V, yaitu Gasoline sebanyak 80.000 barrel per hari dan Diesel sebanyak 98.000 barrel per hari.

"Kilang Tuban ini nantinya akan memproduksi BBM yang kualitas Euro V, yang ramah lingkungan," kata Tutuka.

Baca juga: Kilang Tuban, Proyek Pertamina yang Sempat Ditolak, Kini Bikin Warga Jadi Miliarder

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com