Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luncurkan Produk Mortar, SIG Optimis Kuasai Pasar Industri Turunan Semen

Kompas.com - 07/06/2021, 20:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG melalui anak perusahaannya PT Mitra Kiara Indonesia meluncurkan produk inovasi mortar terbaru bernama 'Mortar Indonesia'. Lewat inovasi ini diyakini akan memperkuat bisnis perseroan di industri mortar.

Direktur Utama Mitra Kiara Indonesia Mirza Whibowo Soenarto menjelaskan, mortar merupakan produk masa depan yang menuntut pengembangan secara terus-menerus, sebab baik teknologi maupun kebutuhannya masih terus berkembang. Hal ini tercermin dari pengembangan stock keeping unit (SKU) atau produk yang terus muncul di pasar.

Sementara inovasi produk Mortar Indonesia yang diproduksi perseroan diklaim dapat memudahkan pengerjaan konstruksi bangunan.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, PT Semen Padang Ekspor 25.000 Ton ke Australia

“Mortar Indonesia memberikan added value yang besar serta menempatkan SIG dalam posisi yang kuat pada bisnis mortar di Indonesia yang kemudian akan meningkatkan diversifikasi produk, strategi, inovasi," ujar Mirza dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6/2021).

Direktur Marketing & Supply Chain SIG Adi Munandir menambahkan, Mortar Indonesia merupakan pengembangan strategis dari transformasi perseroan yang mengedepankan inovasi pada proses produksi, portofolio produk, serta proses bisnis.

Salah satu objektif utamanya adalah transformasi teknologi konstruksi, di mana metode konstruksi konvensional akan tergantikan dengan metode konstruksi modern.

Ia menjelaskan, saat ini di Indonesia 5 persen metode konvensional on-site mix mortar telah tergantikan dengan metode modern pre-mix mortar, yang terkonsentrasi di Pulau Jawa sekitar 73 persen. Hal ini membuka peluang besar untuk mentransformasi konstruksi nasional.

"Mortar Indonesia salah satunya sebagai produk yang menjawab tantangan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konstruksi yang lebih cepat, ringan dan efisien," jelasnya.

Adapun saat ini, Mortar Indonesia sudah dipasarkan di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Serta akan menyusul tersedia di wilayah Medan, Lampung dan Makassar.

Produk ini memiliki 5 varian produk yaitu Mortar Indonesia Perekat Bata Ringan (D-1) sebagai perekat untuk aplikasi bata ringan, Mortar Indonesia Perekat Bata & Plester (D-2) sebagai perekat bata dan plester dinding, Mortar Indonesia Acian Plester & Beton (D-3) sebagai acian pada permukaan plester dan beton baik interior maupun eksterior.

Baca juga: Baca juga: Kelebihan Pasokan Semen, Indocement Tak Akan Ekspansi Pabrik Tahun Ini

Selain itu Mortar Indonesia Perekat Keramik (K-1) sebagai perekat keramik pada dinding dan lantai dan Mortar Indonesia Perekat Granit (K-2) sebagai perekat granit (homogenous tile), keramik maupun batu alam pada dinding dan lantai.

Kelima produk tersebut diformulasikan dengan komposisi campuran semen, pasir dan bahan pilihan yang tercampur secara homogen sehingga dapat menghasilkan aplikasi yang lebih maksimal dengan kualitas terbaik.

Untuk memastikan ketersediaan pasokan, perseroan memiliki pabrik dengan kapasitas produksi 375.000 ton mortar per tahun.

Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas dua hektar ini merupakan pabrik pertama di Indonesia dengan konsep usaha terintegrasi antar bahan baku mortar, di mana pabrik MKI berada dalam satu kawasan dengan pabrik SIG.

Mortar Indonesia dikembangkan dengan teknologi terbaru yang berbeda dengan produk mortar lainnya, yakni dengan menerapkan sistem Integrated Comprehensive Process dari hulu hingga hilir.

Seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan material hingga pengantongan mortar akan melalui serangkaian quality control yang menyeluruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com