Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Digital RI Diprediksi Tumbuh 8 Kali Lipat pada 2030

Kompas.com - 14/06/2021, 17:19 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi optimistis ekonomi digital Indonesia akan tumbuh 8 kali lipat pada tahun 2030.

Lutfi mengatakan, pada tahun 2020, transaksi ekonomi digital tercatat Rp 632 triliun. Dengan potensi peningkatan hingga 8 kali lipat, berarti potensi pertumbuhan ekonomi digital pada 2030 bisa mencapai Rp 4.531 triliun.

“Nah, ini e-commerce akan memerankan peran cukup besar. Dengan kontribusi mencapai 34 persen atau nilainya mencapai Rp 1.900 triliun di tahun 2030,” ujar Lutfi dalam konferensi pers belum lama ini.

Baca juga: Sudah Turun, Cek Harga Sepeda Lipat United, Pacific, dan Element

Selain e-commerce, yang bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi digital di tahun 2030 adalam kerja sama business to business (B2B) di bidang teknologi yang digadang mengahsilkan Rp 763 triliun atau mencapai 13 persen dari total ekonomi digital.

Layanan kesehatan secara online juga diperkirakan akan tumbuh 8 persen atau mencapai Rp 471,6 triliun. Kemudian, online travel agent (OTA) juga diperkirakan akan berpotensi tumbuh dengan nilai Rp 575 triliun.

Begitu pula bisnis media daring hingga financial technology (fintech).

“Tak ketinggalan, sektor ride hailing seperti Gojek dan Grab juga akan memberikan potensi. Kami mengukur bisa Rp 401 triliun di tahun 2030,” ujar Lutfi.

Baca juga: Simak Aturan Ujian SKD CPNS 2021 Beserta Kisi-kisi TWK, TIU, dan TKP

Sayangnya, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi digital Indonesia masih memiliki kapasitas yang rendah. Untuk itu, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki dan menunjang pertumbuhan ekonomi digital.

Beberapa di antaranya adalah dengan mengembangkan infrastruktur digital dan komunikasi, menguatkan aturan perlindungan konsumen, serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keterampilan khusus di bidang teknologi.

Dengan perkembangan ekonomi digital tersebut, pemerintah juga optimistis ini akan menekan biaya logistik dan akan membuatnya makin murah. Ia pun menargetkan, biaya logistik akan turun dari 23 persen menjadi 17 persen pada satu dekade lagi. (Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto)

Baca juga: Kenali Pinjaman Online Ilegal dan Cara Menghindarinya

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ekonomi digital akan tumbuh 8 kali lipat pada 2030, begini penjelasan Mendag M Lutfi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com