Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Ekspor ke Mesir? Simak Dulu Ini

Kompas.com - 16/07/2021, 10:57 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesir merupakan salah satu mitra dagang non-tradisional bagi Indonesia yang memiliki banyak potensi. Oleh sebab itu UMKM bisa melirik Mesir menjadi negara tujuan ekspornya.

Namun, sebelum melakukan ekspor ke Mesir, penting untuk mengetahui karakteristik pasar, produk potensial yang diminati, serta peluang dan tantangannya.

Mengutip dari media sosial resmi Instagram @kemendag, Jumat (16/7/2021), berikut adalah penjelasan terkait karakteristik pasar, produk potensial yang diminati, hingga peluang dan tantangannya.

Baca juga: Bumbu Soto hingga Kayu Manis Jadi Prioritas Ekspor Pemerintah ke Afrika dan Australia

1. Karakteristik pasar Mesir

Pasar di Mesir memiliki 3 karakter umum yang perlu Anda ketahui agar bisa membaca peluang yang ada. Di antaranya adalah mengutamakan produksi massal, mengutamakan fungsi dan manfaat, dan memiliki permintaan yang lebih fluktuatif dan lebih cepat.

a. Mengutamakan produksi massal
Semakin murah penawaran harga dengan produksi massa, maka akan semakin tinggi permintaan produk

b. Mengutamakan fungsi dan manfaat buyer
Mesir mempertimbangkan produk berkualitas dengan harga terjangkau, tidak fokus pada produk-produk kreatif dengan harga mahal

c. Permintaan lebih fluktuatif
Di Mesir biasanya permintaan lebih fluktuatif dan lebih cepat, terutama produk pangan

Baca juga: Ekspor Benur Dilarang, KKP Jamin Siapa Pun Boleh Budi Daya Lobster

2. Produk yang potensial

Produk pangan Indonesia yang potensial di pasar Mesir adalah minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kacang kacangan, kelapa, bubuk kakao dan kakao butter, saus dan bumbu masakan, produk perikanan dan hasil laut.

Lalu, produk potensial lainnya adalah produk turunan CPO, Kopi Arabika/ Robusta, makanan olahan, benang dan ban.

3. Tahapan yang harus diperhatikan

Berikut tahapan yang harus Anda perhatikan dalam melakukan ekspor ke Mesir:

  • Mengidentifikasi saluran distribusi yang paling sesuai dengan strategi pasar
  • Mengidentifikasi mitra impor strategis
  • Melakukan registrasi perusahaan di Badan Ekspor Impor Mesir
  • Meneruskan dokumen ekspor, seperti Surat Keterangan Asal (SKA), invoice, sertifikat kesehatan, serta dokumen yang dibutuhkan ke mitra impor di Mesir
  • Memberikan dukungan berkelanjutan kepada importir untuk memenuhi permintaan produk
  • Melakukan komunikasi dengan KBRI Kairo dan mengirimkan informasi serta data pendukung lainnya yang berkaitan dengan produk

Baca juga: Petani Sarang Walet Minta agar Monopoli Ekspor Sarang Burung Walet ke China Dihilangkan

4. Sistem pembayaran produk ekspor

Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri untuk sistem pembayaran ekspor. Oleh sebab itu Anda juga perlu mengetahui apa saja sistem pembayaran untuk produk ekspor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com