Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Waktu yang Tepat untuk Mempertimbangkan Ekspor

Kompas.com - 18/07/2021, 10:03 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu cita-cita dari pebisnis adalah bisa menembus pasar ekspor sehingga bisa menjual produknya hingga ke berbagai negara.

Namun, tidak semua orang yang paham kapan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan eskpor.

Praktisi perbankan, akademisi, dan trainer UKM Sofi Suryasnia mengatakan, waktu yang tepat untuk mempertimbangkan ekspor adalah setelah pebisnis menerima informasi dari calon potensial customer atau partner dari luar negeri.

Baca juga: Ingin Ekspor ke Mesir? Simak Dulu Ini

"Dengan kita tahu bahwa ada informasi tersebut, kita memiliki kesempatan yang unik untuk bisa muncul di pasar baru," ujar Sofi dalam webinar series Pembiayaan Ekspor yang disiarkan secara virtual, dikutip Kompas.com, Minggu (18/7/2021).

Selain itu, waktu yang tepat untuk mempertimbangkan ekspor, disebutkan Sofi, adalah ketika pebisnis atau calon pengekspor memiliki kelebihan kapasitas.

Lebih lanjut Sofi menyebutkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memang ingin tembus ke pasar ekspor diantaranya adalah marketing, management, produknya hingga bagaimana cara transaksionalnya.

Terlebih untuk produk, ditegaskan Sofi, perlu memerhatikan kualitasnya.

"Jadi bukan sekadar uang, produk dan pelanggan saja. Nantinya uang itu bakal mengikuti, makanya diperhatikan bagaimana pasarnya dan bagaimana transaksionalnya hingga cara mengirimkan produk biar produk yang dikirim aman,"ungkap Sofi.

Baca juga: Bumbu Soto hingga Kayu Manis Jadi Prioritas Ekspor Pemerintah ke Afrika dan Australia

Selain itu Sofi juga membeberkan ada beragam manfaat yang dirasakan perusahaan dan negara ketika melakukan ekspor.

Untuk perusahaan, manfaat dari dilakukannya ekspor adalah untuk meningkatkan profit, meningkatkan kredibilitas, inovasi hingga persaingan. Sementara manfaat untuk negara, ekspor bisa meningkatkan penerimaan devisa, investasi hingga meningkatkan penerimaan negara.

"Kalau penerimaan dan devisa kita meningkat otomatis bisa membuat pertumbuhan ekonomi kita juga bagus,"ucap Sofi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com