Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Investasi Bitcoin Pakai Cara Elon Musk? Ini 4 Strateginya

Kompas.com - 23/07/2021, 09:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang kripto seperti bitcoin dan kawan-kawannya telah menjadi salah satu instrumen investasi meski harganya sangat fluktuatif.

CEO Tesla Elon Musk bahkan mengakui, dia secara pribadi berinvestasi di mata uang kripto dan menahan mata uang tersebut dalam jangka panjang, terlepas dari kritiknya baru-baru ini terhadap isu lingkungan akibat penambangan bitcoin.

Meskipun tidak merinci jumlah pastinya, Musk menyebut, bitcoin adalah kepemilikan mata uang kripto terbesarnya, di atas ethereum dan dogecoin.

Baca juga: Elon Musk Sebut Ingin Bitcoin Berhasil, Harga BTC Naik 8 Persen

Dia pun mengatakan tidak memiliki rencana untuk menjual bitcoin-nya dalam waktu dekat.

“Jika harga bitcoin turun, saya kehilangan uang. Saya mungkin memompa, tetapi saya tidak membuangnya. Saya benar-benar tidak percaya mendapatkan harga tinggi dengan menjual atau semacamnya. Saya ingin melihat bitcoin berhasil," beber Musk.

Para ahli sudah memperingatkan, investasi di mata uang kripto adalah investasi spekulatif yang berisiko.

Rentannya penurunan harga membuat para penambang mungkin bingung, sebagian bahkan sudah menjualnya saat harga turun.

Namun, jika kamu sudah punya niat untuk membeli bitcoin, strategi jangka panjang Musk mungkin bisa ditiru karena bisa jadi praktik terbaik.

Baca juga: Simak, Ini 3 Mata Uang Kripto yang Dimiliki Elon Musk

Agar strategi jangka panjang berhasil, simak beberapa poin penting ini:

1. Pahami risikonya

Sebelum memutuskan berinvestasi dalam bitcoin, atau mata uang kripto lainnya, kamu harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami risiko yang terlibat di dalamnya.

"Bagi seseorang yang baru, penting bagi mereka untuk tetap memahami bahwa ini adalah kelas aset yang sangat fluktuatif. Artinya kamu harus nyaman dengan itu semua dan harus nyaman saat kehilangan uang,” kata Perencana Keuangan Anjali Jariwala mengutip CNBC, Jumat (23/7/2021).

Pahami pula, mata uang kripto masih belum diatur secara luas dan tidak menjadi arus utama seperti instrumen investasi yang lain.

Baca juga: Berkat Pernyataan Elon Musk, Harga Ethereum hingga Dogecoin Melesat

2. Investasi buat jangka panjang

Jika kamu akhirnya memutuskan membeli bitcoin, investasikan untuk jangka panjang kemudian.

Sekalipun memperingatkan, para ahli sepakat untuk menggunakan strategi jangka panjang daripada mencoba berinvestasi dalam jangka pendek.

Setidaknya, pertahankan itu selama 10 tahun.

“Itu jelas merupakan strategi terbaik jika kamu ingin punya bitcoin,” ucap ahli strategi portofolio investasi, Amy Arnott.

Apalagi, biaya transaksi mata uang kripto bisa relatif tinggi. Jadi membeli dan menahannya dapat bermanfaat dalam hal biaya transaksi.

Baca juga: Elon Musk Buka Kemungkinan Terima Kembali Bitcoin untuk Pembayaran Tesla

“Untuk menghilangkan stres dan kecemasan saat fluktuasi harga menjadi besar, pendekatan yang lebih baik adalah melihat bitcoin sebagai sesuatu yang akan kamu pertahankan untuk jangka panjang,” kata Amy.

Meskipun kamu tergoda untuk menjualnya karena ajakan dari sosial media atau berita fluktuasi, pikirkanlah matang-matang dan sebaiknya jangan dilakukan.

Untuk berinvestasi jangka panjang, mungkin kamu tidak harus terus-menerus mengawasi pasar agar membuat keputusan investasi yang tepat, yakni menahan bitcoin dalam jangka panjang.

3. Porsinya kecil saja

Poin lainnya, jaga portofolio bitcoinmu tetap kecil. Artinya, penting untuk melakukan diversifikasi investasi.

Uangmu jangan hanya ditaruh di instrumen bitcoin.

Perencana keuangan, seperti Jariwala, akan bertanya terlebih dahulu kepada kliennya berapa banyak uang ekstra yang sang klien miliki jika ingin berinvestasi bitcoin.

“Aturan praktis saya adalah tidak lebih dari 3 persen dari keseluruhan alokasi di kelas aset ini (mata uang kripto),” usul Jariwala.

Baca juga: Ini 10 Aset Kripto Paling Cuan dan Paling Buntung dalam Sepekan

Usulan Jariwala bukan tanpa alasan. Sekalipun portofolio mata uang kripto klien berfluktuasi dan merugi jadi 0, menggunakan uang ekstra untuk berinvestasi tidak akan memengaruhi tujuan keuangan lain yang sudah ditetapkan.

4. Mulai perlahan-lahan

Setelah menentukan besaran alokasi investasi bitcoin yang membuatmu nyaman, jangan terburu-buru untuk membelanjakan uang itu sekaligus atau sekali waktu.

Mulailah dengan membeli sedikit demi sedikit. Jika ada penurunan besar yang terjadi, kamu setidaknya masih memiliki sejumlah dana yang bisa kamu selamatkan.

Baca juga: Transaksi Terus Meningkat, Edukasi Aset Kripto dan Blockchain Terus Digencarkan

"Sama seperti investasi lainnya, kamu tidak dapat melihat nilai atau kinerja sebenarnya dari instrumen itu sampai kamu memiliki waktu untuk berinvestasi. Jika instrumen telah kamu pegang dalam jangka lama, kamu akan melihat bagaimana kinerjanya, apakah konsisten mengalami kenaikan atau sebaliknya," beber dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com