Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana Melantai di Bursa, Harga Saham UVCR Naik 10 Persen

Kompas.com - 27/07/2021, 12:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

UVCR menjadi emiten ke-27 yang terdaftar di Pasar Bursa sepanjang 2021.

Di awal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10 persen atau Rp 10 menjadi Rp 110 per saham.

Baca juga: IPO, Hasnur Tawarkan Saham di Kisaran Rp 230-Rp 300 Per Saham

 

Selama masa book building hingga penawaran umum saham, UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Melalui IPO ini, UVCR meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.

"Puji syukur kepada Tuhan, hari ini Ultra Voucher berhasil mencapai milestone baru dan strategis untuk semakin memperkuat dan memperluas bisnis perusahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu kesuksesan IPO UVCR," ujar Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto, secara virtual, Selasa (27/7/2021).

Hady menambahkan, IPO menjadi momen penting bagi Ultra Voucher dalam upaya mempercepat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan.

Baca juga: Induk Perusahaan Rumah.com Bakal IPO di Bursa Efek New York

Sebagai perusahaan publik, UVCR kini memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang tumbuh cepat, salah satunya berkat digitalisasi yang berlangsung saat ini.

"Kami telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah dan panjang. Melalui transformasi bisnis yang terukur dan disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, Ultra Voucher menyiapkan diri untuk membuka jaringan hingga ke pasar ASEAN," kata dia.

Pada kesempatan itu, Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata mengatakan, pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung empat kanal distribusi utama, yakni business to business (B2B), e-Commerce, direct to retail, dan reseller.

Ultra Voucher juga akan melakukan transformasi bisnis yakni pengembangan produk yang lebih besar.

Hal ini untuk mempertahankan bisnis yang positif.

Baca juga: Jelang IPO, Perusahaan Voucer Digital ini Alami Kelebihan Pesanan

Pada Maret 2021, penjualan tumbuh 110,69 persen menjadi Rp 194,48 miliar dibanding penjualan per Maret 2020. Laba bersih pun meningkat 119,46 persen menjadi Rp 543,59 juta.

"Dengan pemanfaatan teknologi, voucher digital Ultra Voucher merupakan platform di mana orang-orang bisa mencari berbagai macam voucher. Itulah mengapa Ultra Voucher disebut sebagai one platform, one voucher for all. Sehingga kehadiran Ultra Voucher memberikan kemudahan bagi konsumen dan menjadi technology enabler bagi partner kami dengan tiga faktor utama yang dimiliki, yaitu voucher issuance, voucher distribution dan voucher redeemtion," papar Riky.

Saat ini, lanjut Riky, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com