JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur di tengah pandemi. Salah satunya pembangunan Pelabuhan Anggrek di Provinsi Gorontalo.
Pembangunan Pelabuhan ini dilakukan dengan pendanaan non-APBN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Kemenhub telah menetapkan Konsorsium Anggrek Gorontalo International Terminal, yang terdiri dari PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero)) sebagai pemenang lelang proyek pembangunan Pelabuhan Anggrek.
“Meskipun di tengah pandemi, tetapi kita terus berkomitmen melanjutkan pembangunan. Saya bersyukur dan senang, karena pembangunan Pelabuhan Anggrek ini telah memasuki babak baru yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pada hari ini,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Bank DKI Bukukan Laba Bersih Rp 394 Miliar pada Semester I-2021
Ia mengatakan, penunjukkan pemenang lelang proyek pembangunan Pelabuhan Anggrek telah melalui serangkaian tahapan pengadaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
“Pemenang proyek ini tentunya memiliki kredibilitas untuk mengembangkan pelabuhan ini. Kami didukung oleh Bappenas dan Kemenkeu berkomitmen mendukung pembangunan sampai dengan pengelolaannya," kata Budi Karya.
"Diharapkan dua sampai tiga tahun mendatang, pelabuhan ini dapat menjadi kebanggaan dari masyarakat Gorontalo dan sekitarnya,” ungkap dia lagi.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo mengatakan, Pelabuhan Anggrek merupakan pelabuhan pengumpul yang berada di Provinsi Gorontalo.
Baca juga: Pemerintah Diminta Evaluasi Harga Eceran Tertinggi Obat Terapi COVID-19
Saat ini Pelabuhan Anggrek melayani kegiatan bongkar muat multipurpose yang saat ini diselenggarakan langsung oleh Kantor Unit Penyelenggara Kelas II Anggrek.
“Pelabuhan Anggrek memiliki daya tarik tersendiri bagi pihak swasta/badan usaha mengingat potensi hinterland (pengembangan Kawasan sekitar) yang mendukung, diantaranya berada di area perkembangan komoditi pertanian dan berada Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Gorontalo-Paguyaman-Anggrek-Kwandang (Gopandang),” jelas Agus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.