Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2021, Pendapatan Tambang Emas ARCI Mencapai Rp 2 Triliun

Kompas.com - 02/08/2021, 19:54 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), mencatat pendapatan konsolidasian sebanyak 142,4 juta dollar AS atau setara Rp 2,05 triliun (kurs rupiah Rp 14.400 per dollar AS) pada semester pertama tahun 2021.

Nilainya meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 130,1 juta dollar AS.

Peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan harga rata-rata penjualan emas sebesar 1.802 dollar AS per ons dibandingkan sebelumnya 1.656 dollar AS per ons.

Baca juga: Hari Pertama IPO, Saham Tambang Emas ARCI Naik 3,3 Persen

Laba bersih perseroan diklaim juga mengalami peningkatan sebesar 24 persen menjadi 32,6 juta dollar AS atau Rp 469 miliar.

Peningkatan laba bersih didorong oleh harga rata-rata penjualan emas yang lebih tinggi sebesar 9 persen serta penurunan biaya penambangan sebesar 16 persen dari 3,35 dollar AS per ton menjadi 2,83 dollar AS per ton.

Begitu juga dengan Ebitda Perseroan yang meningkat 5 persen menjadi 75,5 juta dollar AS jika dibandingkan pada semester pertama tahun lalu.

"Kinerja keuangan Archi pada semester pertama tahun 2021 diuntungkan dari harga emas yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kami berharap keadaan akan jauh lebih baik pada tahun 2022 seiring dengan ekspansi pabrik pengolahan kami yang telah mencapai efisiensi penuh dan akan berdampak secara langsung terhadap kenaikan produksi emas," ujar Presiden Direktur Archi Kenneth Ronald Kennedy Crichton melalui keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).

Saat ini, Archi tengah fokus untuk meningkatkan aktivitas eksplorasi pada tambang emas Toka Tindung, yang dioperasikan oleh entitas anak PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya.

Baca juga: Berencana IPO Juni 2021, Perusahaan Tambang Emas Archi Tawarkan Harga Saham Rp 750-800

Tujuannya, untuk mempercepat pertumbuhan jumlah produksi sebesar 5-10 persen tahun ini.

Per 30 Juni 2021, posisi kas bersih di luar kas yang dibatasi penggunaannya tercatat sebesar 16,1 juta dollar AS, lebih rendah dari per 31 Desember 2020 sebesar 40,2 juta dollar AS.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan arus kas keluar yang signifikan untuk aktivitias investasi, terutamanya untuk penambahan aset tetap dan properti pertambangan.

Pada awal bulan Juli 2021, Perseroan telah membayarkan sebagian utang bank jangka panjang yang masih akan jatuh tempo pada tahun 2025, sebesar 59,3 juta dollar AS dari dana hasil IPO yang berlangsung pada 28 Juni 2021.

Sehingga, rasio utang terhadap ekuitas (DER) Archi saat ini sebanyak 1,7 kali, menurun signifikan dari 4,1 kali pada 31 Desember 2020.

Baca juga: Bos Freeport Beberkan Perkembangan Restorasi di Lahan Bekas Tambang

Berdasarkan data RTI, harga saham ARCI di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini ditutup stagnan di level Rp 650 dengan perolehan nilai transaki sebesar Rp 9,92 miliar dari 15,13 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com