Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Sebut RI Belum Bayar Modal Awal Proyek Kereta Cepat Rp 4,3 Triliun ke China

Kompas.com - 02/09/2021, 17:49 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI (Persero) menyebutkan bahwa Indonesia belum menyetor modal awal senilai Rp 4,3 triliun ke China terkait proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya menjelaskan, seharusnya setoran modal awal itu sudah dilakukan pada Desember 2020.

“Hingga saat ini management KCIC terus membuat dan negosiasi dengan konsorsium High Speed Railway Contractors Consortium (HSRCC),” jelas dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (1/9/2021).

Dia juga menyampaikan, mengenai persoalan setoran modal itu juga telah dilakukan restrukturisasi mengenai proyek fisik maupun dengan kreditur yakni dari China Development Bank (CDB) yang terus dilakukan.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Mau Pakai APBN, Janji Pemerintah Dipertanyakan

Dengan demikian, upaya restrukturisasi itu menjadi salah satu langkah untuk menekan bengkaknya biaya proyek KCIC.

"Dan memang sangat-sangat kami lakukan, karena memang persyaratan utama dari kami di mana setoran modal itu belum kita penuhi. Itu basic sekali belum kita setor lagi kira-kira totalnya Rp 4,3 triliun,” ujarnya.

Sehingga secara hukum, seharusnya per 30 Desember 2020 pihak Indonesia sudah terkena event of default lantaran hal itu sudah masuk ke dalam perjanjian pemenuhan modal dasar.

“Untuk itu, kami sudah minta penundaan setoran modal dasar ini dari Desember 2020 ke Mei 2021 yang sudah diajukan. Namun belum ada jawaban dari pihak China apakah itu disetujui penundaan setorannya,” tambahnya.

Baca juga: China Janjikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Tepat Waktu

Sebagai informasi, dalam mengerjakan proyek kereta cepat itu budget awalnya yakni senilai 6,07 miliar dollar AS. Rinciannya, sekitar 4,8 miliar dollar AS adalah biaya konstruksi atau EPC. Sementara itu, 1,3 miliar dollar As adalah biaya non-EPC.

Namun, estimasi yang di buat pada November 2020 ternyata biaya tersebut meningkat menjadi 8,6 miliar dollar AS. Selanjutnya, berdasarkan kajian yang melibatkan konsultan pun memperkirakan biaya proyek itu akan kembali naik mencapai 11 miliar dollar AS. Hal itu lantaran adanya perubahan biaya dan harga, serta adanya penundaan lantaran pembebasan lahan.

Sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa manajemen telah melakukan efisiensi, pemangkasan biaya, hingga efisiensi pengelolaan TPOD hingga pengelolaan stasiun.

"Alhamdulillah total biaya proyek kereta cepat ini bisa di press dari range total biaya 9 miliar dollar AS sampai 11 miliar dollar AS itu bisa di press menjadi 8 miliar dollar AS,” tutupnya. (Venny Suryanto | Yudho Winarto)

Baca juga: November 2022, Jokowi Akan Ajak Xi Jinping Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: PT KAI: RI belum setor modal awal Proyek Kereta Cepat (KCIC) Rp 4,3 triliun ke China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com