RBDPO adalah minyak kelapa sawit yang sudah melalui proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas serta penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau.
Menurut Ifki, tahap awal tersebut menjadi langkah penting pengembangan green product termasuk green diesel dan bioavtur.
Adapun Kilang Pertamina Internasional unit Cilacap didapuk memiliki kapasitas teknis untuk mengembangkan BioAvtur nasional.
“Melalui Unit Kilang Cilacap, Bioavtur dihasilkan melalui bahan baku minyak inti kelapa sawit atau atau Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan avtur fosil,” ujarnya,
Kapasitas produksi Bioavtur di Unit Kilang Cilacap mencapat 8.000 barrel per hari dan akan terus ditingkatkan.
Pengembangan Bioavtur J-24 Pertamina melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dan Institut Teknologi Bandung.
Selain itu pihak-pihak yang terkait lainnya yaitu Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan Garuda Maintenance Facilities (GMF), PT Dirgantara Indonesia, Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA), dan Kemenhub.
Baca juga: Ini Biaya yang Dibutuhkan untuk Bangun Pom Bensin Mini Pertamina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.