Pada akhir tahun ini pun, BTN menargetkan rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) akan berada di level sebesar 16-18 persen serta rasio pencadangan (coverage ratio) mencapai di atas 120 persen.
Sementara itu, hingga semester I-2021, Bank BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 920 miliar naik 19,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 768 miliar. Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan.
Pada akhir Juni 2021, Bank BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59 persen (yoy) menjadi Rp 380,5 triliun dari Rp 314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8 persen (yoy) dari Rp 226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp 298,3 triliun.
Rasio non-performing loan (NPL) gross menurut BTN telah diturunkan pada semester I tahun ini, ke level 4,10 persen dari 4,7 persen di semester tahun lalu. Sementara loan to deposit ratio (LDR) BBTN berada di level 89,1 persen pada akhir Juni 2021, dari 111,3 persen di periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian tersebut, secara tahunan, aset Bank BTN tumbuh 21 persen atau Rp 380,5 triliun pada semester I-2021, dibandingkan perolehan periode tahun sebelumnya Rp 314,6 triliun.
Baca juga: Mengecap Manisnya Budidaya Lebah Madu di Halaman Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.