Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan: Informasi Publik adalah Senjata Utama pada Sektor Pertanian

Kompas.com - 12/10/2021, 09:39 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, data dan informasi publik merupakan senjata utama pada sektor pertanian, sehingga tidak boleh dipermainkan menjadi sebuah kebijakan yang menyesatkan.

"Sebab, informasi publik merupakan langkah awal dari lahirnya sebuah data penting sebelum pengambilan kebijakan. Maka dari itu, informasi publik dapat dikatan sebagai senjata utama sektor pertanian," terang SYL melalui keterangan resminya, Selasa (12/10/2021).

Saat ini, katanya, informasi publik sangat penting karena membuat semua pihak mampu membangun hal-hal baru dan melahirkan konsepsi serta program yang berbasiskan pada data.

“Yang lebih penting, informasi publik mampu melahirkan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan SYL saat memberi sambutan dalam acara Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2021, di Jakarta, Senin, (11/10/2021).

Syahrul menjelaskan, informasi yang terpublikasi akan melahirkan transparansi. Kemudian, informasi yang terbuka tersebut akan melahirkan akuntabilitas publik.

Baca juga: Permudah Distribusi Pertanian di Tabanan, Kementan Bangun Jalan Usaha Tani

“Sudah cocok tidak antara data dan harapan dan kebutuhan publik? Kami bilang data kami bagus, tapi publik bilang tidak. Itu kan repot. Maka transparansi membangun akuntabilitas publik," katanya.

Oleh karenanya, dia menekankan pentingnya layanan dan akses data serta keterbukaan informasi publik dalam menjalankan roda pembangunan pertanian masa depan, dengan misi maju, mandiri, dan modern.

Sebagai informasi, pada 2020 Kementerian Pertanian (Kementan) memperoleh 24 penghargaan tingkat kementerian dari lembaga negara dan institusi nasional. Semua penghargaan ini diraih Kementan melalui pijakan data dan informasi publik.

"Secarik penghargaan ini membuktikan bahwa itulah hasil kerja keras kita. Ini lebih mahal dari uang, dan inilah yang dibutuhkan,” tuturnya.

Baca juga: Genjot Produktivitas Pertanian, Kementan Realisasikan Program Irigasi Perpipaan di Sorong

SYL menyebutkan, transparansi dan akuntabilitas dalam membangun tim yang kuat menjadi bagian yang harus terus dilakukan.

“Yang paling mahal dalam melakukan tugas dan mencapai prestasi tugas adalah bukan dari uang yang tersedia dan prasarana yang ada, tapi dari semangat dan kemauan," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menjelaskan, terdapat beberapa kriteria dalam melakukan penilaian yang dilakukan tim juri profesional.

Mereka adalah kategori informatif yang memiliki nilai 90-100, kategori menuju informatif dengan nilai 80-90, dan kategori kurang informatif dengan nilai 60.

Kegiatan pemeringkatan tahun ini dilaksanakan berdasarkan monitoring dan evaluasi terhadap 175 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis( UK/UPT) serta 234 UK/UPT di lingkup Kementan.

Baca juga: Masa Puncak Panen Tiba, Kementan Pastikan Stok Jagung Cukup Untuk 3 Bulan ke Depan

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com