Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Khawatir Sanksi Blacklist pada Perusahaan Akan Ganggu Investasi

Kompas.com - 15/10/2021, 13:16 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih mengungkapkan, pemerintah kerap cemas dengan sanksi kepada perusahaan berupa masuk ke dalam daftar hitam (blacklist) dapat mengganggu investasi.

Hal ini ia sampaikan dalam webinar virtual bertajuk Daftar Hitam bagi Persekongkolan Tender, yang dihelat oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

"Sering kali orang menganggap seperti sanksi blacklist itu merugikan investasi. Saya enggak tahu kenapa, insight ini seperti merata. Hampir kalau saya ngobrol dengan banyak pihak di pemerintahan itu selalu ada kecemasan sanksi itu takut mengganggu investasi. Sepertinya, doktrin untuk merelaksasi iklim usaha agar lebih baik di-accept agak bias," ujar Alamsyah, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Ombudsman Soroti OSS Berbasis Risiko Belum Siap Diterapkan di Daerah

Menurut dia, penerapan sanksi tersebut diperlukan untuk menjaga iklim usaha yang baik.

KPPU pun kerap mendapat teguran agar tidak memberikan sanksi yang berat kepada perusahaan yang melanggar.

"Saya merasa, perlu penerapan sanksi untuk membangun iklim usaha yang baik. Belakangan saya sering dengar juga, KPPU jangan terlalu keras, bisa mengganggu investasi," ujar Alamsyah.

Karena tanpa penerapan sanksi yang tegas, indeks daya saing di Indonesia justru menurun.

"Menurut saya sesat pikir, justru kita sekarang itu indeks daya saing kita itu turun. Karena salah satu pengabaian kita untuk membikin satu governance dalam daya saing yang baik. Salah satunya sektor pengadaan," imbuh dia.

Baca juga: Ombudsman RI Catat Pengaduan Terkait Pertambangan Naik 100 Persen di 2020

Alamsyah mengatakan, sejak 2017-2021, aduan ke Ombudsman kebanyakan bersifat malaadministrasi.

Sebesar 52 persen aduannya merupakan penyimpangan prosedur. Rata-rata aduan tersebut banyak terjadi di pemerintahan daerah (pemda).

Aduan kedua terbanyak yakni soal tender atau lelang yang tidak disiplin atau proses pemilihan dan pengadaan yang merugikan.

"Memang penyimpangan prosedur paling banyak, kemudian penundaan berlarut. Dari sisi instansi, kebanyakan dari pemerintahan daerah dilaporkan sebanyak 224, kemudian instansi kementerian," lanjut dia.

Dengan demikian, ketika ada pelaksanaan pelelangan atau tender, Alamsyah pastikan daftar hitam yang dikenakan akan digunakan sebagai penanda.

Baca juga: Divestasi adalah Kebalikan Investasi, Ini Pengertian dan Dampaknya

"Maka diterapkannya sistem blacklist bersifat nasional, maka dipastikan juga daftar hitam tersebut digunakan untuk proses administrasi lelang berikutnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com