Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Gojek-Tokopedia Merger, Transaksi GoFood Naik

Kompas.com - 15/10/2021, 19:27 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan pesan-antar makanan GoFood mencatatkan peningkatan transaksi setelah Gojek merger dengan Tokopedia. Hal itu diyakini karena adanya integrasi antara layanan di kedua platform.

Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, setelah merger menjadi GoTo, merchant GoFood mendapatkan dampak positif, yakni tingkat kunjungan ke paltform naik hingga 50 persen per jam.

Selain itu, jumlah pelanggan baru GoFood pun bertambah sebanyak 10.000 pelanggan setiap harinya. Begitu pula dengan nilai transaksinya, meski Catherine enggan menyebutkan angka peningkatannya.

Baca juga: Ingin Jadi Mitra GoFood? Simak Cara Daftarnya

"Trafik dan pelanggan baru itu naik. Kami memang menargetkan dari jumlah pelanggan baru dan trafiknya. Tapi untuk nilai transaksi saat ini belum bisa kami share," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/10/2021).

Ia mengatakan, setelah merger, perusahaan fokus untuk bisa memberikan dampak yang besar bagi merchant, terutama para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Maka, integrasi layanan kedua platform diupayakan bisa memberikan dampak signifikan.

Menurut Catherine, peningkatan transaksi yang terjadi pada merchant GoFoof tersebut, disebabkan integrasi antara kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB) di Tokopedia dengan layanan GoFood.

Pada kampanye WIB yang berlangsung setiap bulannya, penjual kuliner di Gofood bisa mengikutinya. Nantinya, para pengguna Tokopedia pun bisa mendapatkan penawaran menarik dari layanan GoFood.

"Jadi nanti kalau klik link di website atau aplikasi Tokopedia, maka bisa langsung dialihkan ke aplikasi Gojek untuk layanan GoFood," jelasnya.

Baca juga: Mau Bisnis Kuliner? Simak Prediksi Makanan yang Bakal Laris di 2021 dari GoFood

Catherine menambahkan, ke depannya GoFood akan terus mendorong pengembangan UMKM, sekaligus bertahan menjadi market leader di layanan pesan-antar makanan.

Ia bilang, dengan semakin banyak UMKM yang masuk ke ekosistem digital dan berkembang, maka bukan hanya memberikan dampak positif bagi GoFood, tetapi juga mendorong perekonomian nasional.

"Kami sadar GoFood berperan untuk membantu mitra-mitra UMKM. Jadi kami melihat apa yang dibutuhkan merchant, apa yang dibutuhkan UMKM. Karena kami percaya, dengan bisa menggerakan lebih banyak UMKM, itu bukan hanya untuk GoFood, tapi juga untuk perekonomian," pungkas Catherine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com