JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menggandeng PT Semen Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan kereta api (KA) Barang Angkutan Semen.
KA Angkutan Semen relasi Babat-Jakarta Gudang ini akan melayani volume 400 ton/ hari terdiri dari 10 gerbong datar dengan jarak sejauh 770,5 km dan waktu tempuh sekitar 14 jam.
Peluncuran KA Angkutan Semen berlangsung pada Jumat (15/10/2021) ditandai dengan perjalanan perdana yang mengangkut 280 ton semen atau setara dengan 7 gerbong datar.
Baca juga: Penumpang Melonjak, KAI Commuter Ingatkan Syarat Perjalanan Naik KRL
Peresmian dan pemberangkatan perdana kereta angkutan semen tersebut dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah, Plt Direktur Utama KAI Logistik TLN Ahmad Malik Syah dan Direktur Utama PT Semen Gresik Subhan di Stasiun Babat Kabupaten Lamongan.
"KAI mengucapkan terima kasih kepada Semen Indonesia Group yang telah memilih kereta api untuk distribusi semennya,” ujar Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah dalam keterangan resmi, Sabtu (16/10/2021).
“Layanan kereta api ini diharapkan dapat memberikan kemudahan Semen Indonesia Group dalam mengelola rantai logistik secara efisien," sambung Dadan.
Menurutnya, distribusi barang dengan kereta api selalu mengutamakan keamanan, keselamatan, dan ketepatan waktu. Selain itu, angkutan barang dengan kereta api juga ramah lingkungan karena satu rangkaiannya bisa mengangkut barang dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: KAI Luncurkan KA Airlangga Rute Jakarta-Surabaya dengan Tarif Subsidi
Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat juga mendorong para pelaku usaha lainnya untuk dapat mengalihkan angkutannya ke angkutan kereta api yang memiliki berbagai keunggulan.
"Semoga semangat sinergi BUMN serta kolaborasi ini dapat terus digaungkan dan terus terjalin di berbagai wilayah KAI Group dan Semen Indonesia Group lainnya," tandas Dadan.
Dalam kerangka kerja sama sinergis antar BUMN Ini, KAI juga turut melibatkan anak usahanya, KAI Logistik untuk mengelola kegiatan logistik mulai dari kegiatan distribusi, hingga kegiatan pra purna penunjang.
Kegiatan itu seperti layanan trucking untuk penjemputan muatan dari plant hingga ke stasiun muat, kegiatan bongkar muat baik dari truk ke KA atau sebaliknya hingga jasa pergudangan untuk penyimpanan muatan semen.