Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Proyek Kereta Cepat yang Alami Pembengkakan Biaya

Kompas.com - 19/10/2021, 05:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

Pada awal pembangunannya, proyek kereta cepat di Taiwan ini diproyeksi akan menelan total investasi awal sebesar 18 miliar dollar AS, setara Rp 255,6 triliun.

Dengan panjang rute proyek kereta cepat ini 345 kilometer, dana belaja modal per kilometernya sebesar 50 juta dollar AS atau Rp 710 miliar.

Menurut Salustra, proyek tersebut juga mengalami pembengkakan biaya sebesar 1,7 miliar dollar AS atau Rp 24,14 triliun dari rencana semula.

Adapun pembiayaan proyek berasal dari konsorsium perusahaan Taiwan yang dilakukan melalui Kerja Sama Badan Usaha dan Pemerintah (KPBU) dan juga pemerintah.

Baca juga: Kenapa Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dijuluki Proyek Nanggung?

3. Kereta Cepat Madrid-Barcelona

Proyek kereta cepat ini dirancang akan menelan biaya investasi 12,6 miliar dollar AS atau Rp 179,9 triliun dengan panjang rute 621 kilometer.

Dengan biaya sebesar itu, pengeluaran modalper kilometernya sebesar 20 juta dollar AS atau sekitar Rp 284 miliar.

Proyek ini mengalami cost overrun hingga 4,2 miliar dollar AS, atau setara Rp 59,64 triliun.

Sementara pembiayaan proyek ini berasal dari pinjaman berbagai lembaga perpanjangan tangan Uni Eropa. Adapun pemerintah Spanyol turut membiaya biaya cost overrun.

4. Kereta Api Addis Ababa-Djibouti

Proyek kereta cepat ini pada awalnya dirancang akan menghabiskan dana investasi sebesar 4,5 miliar dollar AS, setara Rp 63,9 triliun dengan panjang rute 756 kilometer.

Dengan begitu, pengeluaran modal atau capex per kilometernya sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 71 miliar. Proyek tersebut juga memiliki cost overrun sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,2 triliun.

Adapun pembiayaan proyek kereta cepat ini berasal dari 70 persen utang dari China Eximbank dan 30 persen lainnya dari ekuitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Laos dan BUMN China.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir Bantah Ada Utang Tersembunyi dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Salursa menyebut kenaikan kebutuhan anggaran kereta cepat di banyak negara ini terjadi karena berbagai faktor.

Di Indonesia terjadi, antara lain, adanya kenaikan biaya konstruksi, pembebasan lahan, biaya head office dan pra-operasi, dan biaya yang lainnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com