Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Asuransi Perjalanan Diprediksi Bakal Mulai Cerah

Kompas.com - 27/10/2021, 20:30 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 yang berlangsung pulih memberikan harapan bagi bisnis asuransi perjalanan seiring sektor pariwisata dan transportasi secara perlahan mulai pulih. Namun, pemulihan lini bisnis ini dinilai baru akan tampak paling cepat akhir tahun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Dalimunthe bilang kalau aktivitas traveling yang sudah mulai banyak dan destinasi wisata sudah menerima wisatawan dapat menjadi angin segar bagi penerbit asuransi perjalanan.

“Ini kabar baik bagi penerbit asuransi perjalanan dan akan terlihat di posisi akhir tahun 2021 nanti,” ujar Dody.

Menurut Dody, momentum ini perlu dimanfaatkan oleh perusahaan asuransi yang memiliki lini bisnis ini untuk gencar melakukan edukasi pada masyarakat terkait pentingnya asuransi perjalanan untuk mitigasi risiko.

Tak hanya itu, perusahaan asuransi juga dinilai perlu jeli untuk memperhatikan kebutuhan traveler saat ini agar produk asuransi perjalanannya diminati dan tepat sasaran. “Perlu dikemas produk-produk asuransi yang menarik dengan melihat kebutuhan para traveler,” tambah Dody.

Baca juga: 83.125 Desa di Indonesia Sudah Teraliri Listrik

Bagi pemain seperti Simas Insurtech yang juga menerbitkan asuransi perjalanan, dampak pemulihan saat ini belum akan akan kelihatan. Hanya saja, ia memprediksi di tahun 2022 dampaknya akan lebih signifikan seiring diturunkannya level ppkm dan masa karantina yang lebih pendek.

“Tahun 2020 kami bukukan premi Rp 8 miliar tapi karena banyak airlines menutup jalur penerbangannya maka premi 2021 year-to-date masih di Rp 4 miliar,” ujar Presiden Direktur Simas Insurtech Teguh Aria Djana.

Teguh pun bilang hingga akhir tahun pihaknya memperkirakan premi lini bisnis ini bisa mencapai di kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar. Namun, ia optimis di tahun 2022 pertumbuhannya bisa lebih tinggi.

Adapun, untuk memanfaatkan momen pemulihan ini, Simas Insurtech pun banyak bekerjasama dengan online travel booking yang juga mulai gencar untuk melakukan promosi. “secara tidak langsung simas insurtech juga terbantu,” tambah Teguh.

Baca juga: Singapore FinTech Festival 2021 Akan Digelar Bulan Depan

Sedikit berbeda, Presiden Direktur Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wirawan Wanandi berpendapat bahwa bisnis asuransi perjalanan baru akan pulih jika perjalanan internasional kembali ramai. Oleh karenanya, bisnis asuransi perjalanan dinilai masih akan berat tumbuh.

“Pengalaman kami soalnya kebanyakan yang beli asuransi travel untuk ke luar negeri. Yang domestik sangat sedikit,” ujar Christian.

Adapun, saat ini premi asuransi perjalanan di Aswata baru berada di kisaran Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Kontribusinya pun masih sedikit terhadap total keseluruhan premi yang per September sudah mencapai Rp 1,3 triliun. (Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi)

Baca juga: Hingga September 2021, Pendapatan PLN Naik 4,7 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com