Selain itu, harus selalu melakukan evaluasi pelayanan kapal dan barang dengan menggunakan Inaportnet secara berkala.
Kemudian hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub guna menjadi bahan perbaikan dan pengembangan aplikasi, serta perbaikan proses bisnis dan perbaikan regulasinya.
Baca juga: Dapat Rekomendasi dari BPK, Kemenhub Siap Berbenah
"Inaportnet sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan pelayanan dan daya saing pelabuhan yang lebih baik dan menjadi pintu gerbang utama dalam lingkungan Ekosistem Logistik Nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE)," pungkas Arif.
Hingga saat ini, Inaportnet telah dimanfaatkan di 54 pelabuhan, terdiri dari Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Tanjung Emas, Dumai, Pekanbaru, Teluk Bayur, Jambi, Pulau Baai, Palembang, Panjang, Banten, Tanjung Pinang, Pontianak, Tanjung Pandan, Cirebon, Cilacap, Benoa, Banjarmasin, Gresik, Tanjung Balai Karimun, Kotabaru/Batulicin, Balikpapan, dan Samarinda.
Lalu diterapkan di Pelabuhan Bontang, Kendari, Bitung, Ternate, Ambon, Sorong, Jayapura, Pangkal Balam, Tanjung Buton, Patimban, Teluk Palu, Kuala Tanjung, Kijang, Tanjung Wangi, Sunda Kelapa, Lembar, Kupang, Sampit, Tarakan, Manado, Pare-Pare, Gorontalo, Biak, Bau-Bau, Kepulauan Seribu, Marunda, Muara Angke, Satui, serta Batam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.