Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2021, 06:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) semakin tak berdaya. Harga saham BUKA semakin menjauh dari harga saat initial public offering (IPO) di level Rp 850 per saham.

Pada perdagangan Senin (6/12/2021), saham e-commerce yang pertama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini longsor 6,94 persen ke level Rp 456 per saham dan terkena auto rejection bawah (ARB). Ini artinya, saham BUKA sudah melorot 46,35 persen dari harga IPO.

Jika ditarik secara historis, saham BUKA bahkan sudah terkoreksi sejak perdagangan 22 November 2021 secara berturut-turut alias tanpa terputus.

Baca juga: Menakar Prospek Saham BUKA hingga Akhir Tahun

Padahal, kondisi keuangan BUKA mulai membaik. Pada sembilan bulan pertama tahun 2021 ini, BUKA mampu mengurangi kerugian bersihnya menjadi Rp 1,1 triliun. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, BUKA menanggung rugi hingga Rp 1,4 triliun. Dari segi topline, pendapatan sejak awal tahun hingga akhir September 2021 mampu bertumbuh 42 persen yoy menjadi Rp 1,3 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, meskipun BUKA berhasil menekan kerugiannya, kerugian yang ditanggung saat ini terbilang masih besar. Sehingga, ada anggapan peluang BUKA untuk bisa mencetak laba di kemudian hari akan cukup sulit.

Apalagi persaingan di industri e-commerce sangatlah ketat, dan BUKA kalah pamor dibandingkan perusahaan market place lainnya, katakanlah seperti Shopee & Tokopedia.

Secara gamblang, hal ini bisa dilihat dari jumlah pengguna atau hasil unduh (download) di Playstore. Jumlah pengunduh aplikasi Bukalapak masih di angka 50 jutaan pengguna, sedangkan pesaingnya seperti Shopee dan Tokopedia sudah di angka 100 juta unduhan.

“Artinya Bukalapak ini sedikit kurang diminati,” sebut Sukarno seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (12/6/2021).

Jika dilihat secara teknikal, tren harga saham BUKA yang terus turun sebelum ada tanda atau sinyal reversal trend, maka penurunan saham bakal berlanjut.

Sukarno menyematkan rekomendasi wait & see untuk saham BUKA. Untuk mengurangi penurunan lebih dalam lagi, Sukarno menyebut pelaku pasar bisa menjual (sell) saham BUKA yang sudah dipegang.

Baca juga: Pendapatan Melesat, Rugi Bersih Bukalapak Menyusut

Sementara itu, analis teknikal Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita menyebutkan, secara teknikal saham BUKA bergerak downtrend di dalam pola parallel channel, dengan kondisi saat ini menghadapi uji support pada lower channel di 456. Target konservatif berada pada MA10 di sekitar 560.

Namun, jika BUKA melanjutkan pelemahan, support selanjutnya berada pada target turun dari pola falling wedge di sekitar 400-396.

“Seiring posisinya yang ada di sekitar area support, maka boleh speculative buy dengan money management yang ketat (maksimal 20 persen), mengingat saat ini BUKA bergerak dalam tren turun,” kata Mayang. (Akhmad Suryahadi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Saham Bukalapak (BUKA) semakin babak belur, apa penyebabnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com