Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rata-rata Nilai Transaksi Harian di BEI Sepekan Ini Turun 16 Persen

Kompas.com - 18/12/2021, 13:05 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan ditutup bervariasi. Terdapat penurunan pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 16,67 persen menjadi Rp12,525 triliun dari Rp15,030 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi Bursa juga turut mengalami penyusutan sebesar 0,94 persen menjadi 1.309.827 transaksi dari 1.322.238 transaksi selama sepekan sebelumnya.

Kemudian, kapitalisasi pasar Bursa berubah 0,72 persen menjadi Rp8.278,743 triliun dari Rp8.338,964 triliun pada penutupan pekan lalu.

"Pada pekan ini, rata-rata volume transaksi harian Bursa turut mengalami penurunan sebesar 8,79 persen menjadi 23,403 miliar saham dari 25,657 miliar saham pada penutupan pekan lalu," kata Sekretaris BEI, Yulianto Aji Sadono dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: 4 Hal Seputar Penutupan Kode Broker, BEI: Sepekan Berlangsung, Tidak Terjadi Penurunan Transaksi

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ditutup mengalami perubahan sebesar 0,77 persen menjadi 6.601,932 dari 6.652,922 pada pekan sebelumnya.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp130,66 miliar dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp37,483 triliun.

Mengawali pekan ini atau tepatnya Senin (13/12/2021), PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan dan menjadi menjadi Perusahaan Tercatat ke-52 di BEI pada tahun 2021. NASI bergerak pada sektor consumer non-cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun Industri dan sub industri NASI adalah processed foods.

Pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Permodalan Nasional Madani resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp 3 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAA (Double A) untuk obligasi ini. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Masih di hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp 1.45 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi adalah AA+idn (Double A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Baca juga: BEI: Pertumbuhan Pasar Modal Tidak Lepas dari Kemajuan Teknologi

Kemudian pada Kamis (16/12/2021), PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) mencatatkan sahamnya di papan pengembangan dan Perusahaan Tercatat ke-53 di BEI pada tahun 2021.

BSML bergerak pada sektor energy dengan sub sektor oil, gas, and coal. Adapun Industri BSML adalah coal dengan sub industri coal distribution.

Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap IV Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance (BAFI) mulai dicatatkan di BEI pada Kamis (16/12/2021) dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Rating Indonesia untuk Obligasi tersebut adalah AAA(idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 95 Emisi dari 56 Emiten senilai Rp99,66 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp427,52 triliun dan 47,5 juta Dollar AS, diterbitkan oleh 123 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp4.523,98 triliun dan 300 juta Dollar AS. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp5,25 triliun. (Ika Puspitasari)

Baca juga: Baru Melantai di BEI, Saham NASI Kena Auto Reject Atas

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Rata-rata Nilai Transaksi Harian Bursa Turun 16% dalam Sepekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com