Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Tony Blair, Jokowi Tegaskan Tak Mau Ekspor Bahan Mentah

Kompas.com - 27/01/2022, 19:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo kembali menegaskan komitmennya untuk tidak mengekspor sumber daya mineral seperti timah hingga bauksit dalam bentuk bahan mentah secara bertahap.

Hal ini dia ungkapkan dalam Inception Meeting B20 yang dihadiri oleh negara-negara delegasi G20, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Jokowi: Kita Setop Ekspor Bahan Mentah, Enggak Apa-apa Indonesia Disemprot Negara Lain

"Kami memastikan akan mensuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk kebutuhan dunia, namun bukan dalam bentuk bahan mentah, tapi dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi," kata Jokowi di acara tersebut.

Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, aksi itu diambil semata-mata untuk memberikan kesempatan kerja kepada warga Indonesia.

Hilirisasi nikel juga mampu meningkatkan surplus neraca perdagangan karena tingginya nilai ekspor.

Baca juga: G20 Jadi Peluang Kampanye Pemberdayaan Disabilitas, Menaker: Mereka Sulit Dapat Kerja

Jokowi bilang, hal tersebut telah terbukti dari program hilirisasi nikel sejak tahun 2015.

"Hilirisasi yang kita lakukan sejak 2015 sudah memberikan dampak tidak hanya dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, tapi dalam sisi ekspor maupun neraca perdagangan Indonesia," ucap Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ingin Hentikan Ekspor Bahan Mentah Bauksit hingga Timah, Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Berdasarkan paparan Jokowi, nilai ekspor RI mencapai 230 miliar dollar AS, salah satunya ditopang oleh peningkatan nilai ekspor besi baja.

Ekspor besi baja sendiri mencapai 20,9 miliar dollar AS pada tahun 2021, meningkat belasan kali lipat dari 1,1 miliar dollar AS di tahun 2014 sebelum hilirisasi nikel terjadi. Jokowi memproyeksi, nilainya makin membumbung di tahun 2022.

"Tahun 2022 ini saya kira bisa mencapai 28 - 30 miliar dollar AS. Setelah nikel, kita akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga, dan timah," tutur Jokowi.

Baca juga: Digugat Uni Eropa soal Nikel di WTO, Jokowi: Dengan Cara Apa Pun Kita Lawan!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com