Dibanding dengan mencari satu per satu, kita bisa membuat rencana dengan mencatat 30 saham yang memiliki indeks terbaik.
Kita bisa menggunakan salah satu indeks yang ada di Indonesia untuk dipertimbangkan.
Saham yang kita pilih pun bebas. Terdapat berbagai macam yang tersedia, di antaranya BUMN, farmasi, perbankan, hingga kombinasi saham.
Berdasarkan hasil penyaringan daftar saham yang kita kumpulkan, buat catatan mengenai indeks terbaik dari saham yang ingin dibeli.
Sesuaikanlah dengan kriteria yang kita inginkan. Untuk pemula, hal ini bisa membantu kita agar tahu seberapa besar perusahaan mengalami kenaikan dan sebaliknya.
Buat rencana besaran risiko yang bisa dikelola
Penting juga diperhatikan untuk membuat target risiko yang bisa kita tangani. Misalnya, untuk pemula, kita hanya bisa menanggung risiko yang minim dengan patokan dua persen penurunan saham.
Oleh karena itu, jika penurunan saham sudah berada pada kapasitas level risiko yang ditetapkan, maka lepaskanlah.
Dalam hal ini, trading plan bisa dikatakan sebagai aturan untuk diri sendiri. Aturan untuk diri sendiri ini menuntut kita untuk disiplin.
Komitmen ini penting dijaga agar kita memiliki batasan sejauh mana mempertahankan dan melepaskan saham.
Tentukan batas take profit atau cash loss
Setelah menentukan berapa lembar/unit saham yang ingin kita beli, tetapkan waktu untuk menahan atau take profit lifting di level yang diinginkan.
Jika hal ini tidak direncanakan atau dimanfaatkan, maka ada kemungkinan saham kembali turun.
Trader yang baik harus mengetahui momentum ini. Hal yang sama juga bisa diterapkan untuk stop cash loss.
Selain itu, buatlah catatan yang berisi berapa kali kita take profit atau pemindahan saham.