Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bakal Lenyapkan Semua PLTU Batu Bara pada Tahun 2056

Kompas.com - 18/02/2022, 10:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan tak akan ada lagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara pada tahun 2056, sebagai pemenuhan komitmen Indonesia untuk mencapai nol emisi di 2060.

Semua PLTU di Indonesia akan hilang, pertama karena tidak ada pembangunan PLTU baru. Kedua karena PLTU lama akan habis usia pakainya.

"Ini adalah skenario di mana kita tidak akan membangun PLTU baru menurut umur yang sudah ada sekarang dan sudah ada di pipeline. Berarti sebenarnya kita akan menuju nol emisi, menuju ke sana," kata Febrio dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia, dikutip dari Antara, Jumat (18/2/2022).

Bahkan, jika diperlukan bisa lebih cepat dilakukan melalui mekanisme transisi energi, sehingga tidak harus menunggu tahun 2056.

Baca juga: Terus-terusan Impor, Apa Kabar Janji Jokowi soal Swasembada Kedelai?

Ia menjelaskan mekanisme transisi energi yang kini sedang disiapkan akan menghubungkan antara pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan pengurangan penggunaan batu bara secara bertahap.

Meski sembari membangun pembangkit listrik EBT, pasokan dan permintaan listrik akan dipastikan terus terjaga.

"Jangan sampai Pembangkit Listrik Negara (PLN) dipaksa untuk membeli listrik dari pembangkit EBT tapi permintaan tidak naik, rugi PLN. Kalau rugi PLN, maka rugi APBN," tutur Febrio.

Maka dari itu, ia menilai pengurangan pemanfaatan batu bara harus segera dimulai dan tentunya memakan biaya yang tidak sedikit.

Baca juga: Kata Mendag, Miliaran Babi di China Bikin Kedelai Impor RI Jadi Mahal

Namun, pembiayaan tersebut tak harus semuanya ditanggung oleh Pemerintah Indonesia maupun dunia, sehingga opsi pembiayaannya pun sedang dipersiapkan dan dikomunikasikan nantinya.

Rencana pemerintah

Pemerintah akan menghentikan pembangunan PLTU baru secara bertahap hingga 2030. Dampak penghentian itu tentu akan mengurangi penggunaan batu bara.

Namun, di sisi lain, Indonesia memiliki sumber daya batu bara yang melimpah mencapai 143,7 miliar ton dengan cadangan sebanyak 38,8 miliar ton. Rata-rata produksi pun mencapai 600 juta ton per tahun.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, dengan potensi cadangan batu bara sebesar itu akan cukup untuk memenuhi kebutuhan 65 tahun ke depan.

Baca juga: Pemerintah Bakal Pensiunkan PLTU Batu Bara, Ini Kata Pengusaha

Maka, pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi pun akan terus dilakukan dengan strategi energy mix.

"Dalam porsi energi mix selama 2021-2030 nanti, batu bara masih menempati porsi 60 persen pada bauran energi nasional," ujarnya.

Sujatmiko menjelaskan, dalam strategi energi hingga 2030 mendatang, pengembangan PLTU batu bara tidak akan dilakukan, kecuali yang sudah financial close atau konstruksi.

Sehingga batu bara akan tetap digunakan di PLTU meski terbatas. Kemudian, permanfaatan batu bara ke depan harus diimbangi dengan teknologi ramah lingkungan atau clean coal technology untuk mengurangi emisi CO2 atau karbondioksida.

Baca juga: PLTU Batu Bara Disetop, Co-Firing Biomassa dan Teknologi CCS Jadi Pilihan

PLTU diganti EBT

Ia mengatakan, skenario optimalisasi penggunaan batu bara yang sedang dilakukan pemerintah untuk mendukung penurunan emisi, di antaranya dengan inovasi teknologi pengganti PLTU.

Artinya PLTU eksisting akan diganti dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) Baseload, seperti melalui cofiring biomassa.

Lalu penurunan emisi dilakukan dengan penerapan teknologi batu bara bersih, berupa implementasi Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC) dengan bahan bakar gasifikasi batu bara. Serta dengan implementasi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mengurangi emisi CO2.

"Untuk IGCC, ini sedang disiapkan Permen-nya (Peraturuan Menteri ESDM), bagaimana biomassa bisa dimanfaatkan bersama batu bara dalam pembakaran di power plant (pembangkit)," jelas dia.

Baca juga: Ini Alasan GE Mundur dari Bisnis Pembangunan PLTU Batu Bara

(Penulis: Yohana Artha Uly, Agatha Olivia Victoria | Editor: Aprillia Ika, Budi Suyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com