Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jokowi Cerita Ekonomi Sudah Sulit akibat Covid-19, Kini Tambah Perang Rusia-Ukraina...

Kompas.com - 11/03/2022, 21:49 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kondisi ekonomi dunia masih dalam situasi yang sulit akibat pandemi Covid-19. Namun, kondisi ini semakin dipersulit dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.

"Kita tahu bahwa dunia sekarang ini pada situasi yang tidak mudah, tidak gampang, semua negara merasakan, bukan hanya negara kita. Sulit, sangat sulit," ungkapnya dalam acara Dies Natalis ke-46 UNS, Jumat (11/3/2022).

Ia menjelaskan, mulanya dunia dihadapkan tantangan disrupsi akibat revolusi industri 4.0 yang membuat banyak negara gagap dan segera mengembangkan sektor digitalnya.

Baca juga: Pengusaha Minyak Sawit Nilai Kebijakan HET Bakal Timbulkan Black Market

Kemudian dunia dihadapkan lagi dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun ketiga dan memukul perekonomian.

Kondisi tersebut semakin diperparah dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang membuat lonjakan harga sejumlah komoditas penting. Perang yang terus berlangsung sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu telah membuat kelangkaan energi dan pangan dunia.

"Semua negara tambah pusing. Pusingnya belum reda (karena pandemi), tambah lagi ada perang, sudah bertubi-tubi," imbuhnya.

Baca juga: Gara-gara Putin, Warga AS Menderita Karena Harga Bensin Kian Mahal

Harga minyak mentah dunia terus bergejolak hingga sempat tembus di atas level 130 dollar AS per barrel akibat pasokan global yang semakin mengetat. Pasokan komoditas pangan juga menjadi terganggu yang berdampak pada kenaikan harga, seperti pada gandum dan kedelai.

Jokowi mengatakan, dalam kondisi yang sangat sulit tersebut pengelolaan APBN pun menjadi tidak mudah. Meski demikian, ia menilai, Indonesia telah mempu mengatasi tekanan selama dua tahun terakhir akibat pandemi dibandingkan negara lainnya.

Setidaknya hal itu tercermin dari penanganan kasus Covid-19 yang dinilai cukup terkendali. Dengan total kasus hampir mencapai 6 juta per hari atau sekitar 2,2 persen dari populasi, Indonesia berada di peringkat 153 dari 222 negara.

Baca juga: Update Cara Naik MRT Jakarta: Syarat, Rute, dan Jadwal MRT Hari Ini

Selain itu, tingkat kematian yang mencapai 151.100 orang atau sekitar 0,06 persen dari populasi, Indonesia berada di peringkat 122 dari 222 negara. Peringkat itu dinilai lebih baik dibandingkan negara lainya yang bahkan memiliki kemampuan ekonomi dan teknologi lebih tinggi.

Selain itu, inflasi pangan di Indonesia yang jauh lebih rendah dari negara lainnya. Seperti, Turki yang pada Januari 2022 inflasi pangannya mencapai 55,6 persen, Rusia 12,3 persen, Amerika Serikat 6,9 persen, India 5,4 persen, Uni Eropa 4 persen, sementara Indonesia 3,4 persen.

"Betapa sangat sulitnya ekonomi, tapi alhamdulillah kita bisa menjalaninya, mengelola keuangan, mengendalikan Covid-19 dengan baik kalau dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Tapi ini juga artinya masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian," kata Jokowi.

Baca juga: Pengusaha Kelapa Sawit Protes Kebijakan Pembatasan Ekspor CPO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com