Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ‘Blusukan’ ke Pasar dan Minimarket Cek Minyak Goreng, Bagaimana Hasilnya?

Kompas.com - 14/03/2022, 07:31 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya harga hingga kelangkaan minyak goreng masih menjadi masalah yang tak kunjung usai dan meresahkan banyak orang.

Lonjakan harga dan kelangkaan minyak goreng bahkan ditemui langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke sejumlah minimarket dan pasar di Yogyakarta, pada Minggu (13/3/2022) kemarin.

Orang nomor satu RI itu mengawali tinjauan langsungnya di sebuah minimarket yang berada di Pasar Kembang, Yogyakarta pada pukul 09.05 WIB.

Baca juga: 3 Konglomerat yang Kaya Raya Berkat Minyak Goreng

Dalam kunjungan pertamanya itu, Jokowi langsung berjalan menuju tempat minyak goreng, dan Ia menemukan tidak ada stok minyak goreng.

“Sejak kapan tidak ada?” tanya Jokowi, dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Senin (14/3/2022).

“Baru tadi pagi pak,” jawab penjaga minimarket.

Jokowi pun menanyakan harga jual minyak goreng tersebut.

“Kalau yang dua literan itu Rp28.000, tapi kalau yang satu liter itu Rp14.000,” ucap penjaga minimarket.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga sempat menanyakan pengiriman minyak goreng ke minimarket tersebut.

“Datang lagi kapan (minyak goreng)?” tanya Jokowi.

Penjaga minimarket itu menjawab, jadwal kedatangan minyak goreng tidak menentu.

“Enggak mesti pak,” jawab penjaga minimarket.

Setelah mengunjungi toko swalayan, Jokowi juga mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pedagang yang berada di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta.

Di kedua pasar tersebut, Ia menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 14.000 per liter hingga Rp 20.000 per liter.

Baca juga: Sampai Kapan Minyak Goreng Langka dan Apa Penyebabnya?

Namun, tingginya harga minyak goreng juga tidak menjamin ketersediaan adanya stok.

“Barang ada, tapi mahal ya,” kata Jokowi.

“Ada tapi lambat Pak, nanti kalau sudah habis lama lagi,” jawab pedagang.

Sama seperti minimarket, pedagang pasar juga menghadapi masalah tidak adanya jadwal yang pasti tentang pengiriman minyak goreng.

Jokowi bagkan tidak mendengar jawaban yang pasti kapan minyak goreng akan dikirim. Hampir semua pedagang menjawab tidak tahu kapan akan ada pengiriman berikutnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Lelah dengan Janji Pemerintah soal Minyak Goreng

Bagaimana respons pemerintah?

Terkait temuan tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, Jokowi akan segera memutuskan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat.

Rencananya, Jokowi beserta jajarannga akan mengadakan rapat bersama jajarannya selepas acara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Hal ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, sehingga dengan demikian direncanakan setelah kembali dari acara IKN ini, presiden akan mengadakan rapat intern untuk segera memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini,” tuturnya.

Selain itu, Pramono juga menyebutkan, pemerintah akan meminta para produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk memprioritaskan kebutuhan di dalam negeri.

“Dilihat dari total produksi (CPO) kita yang hampir 50 juta kan hampir 26-28 juta itu diekspor, sehingga dengan demikian bagian untuk ekspor itu harus diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri,” kata dia.

“Maka harus diminta kepada produsen untuk lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat kita pada saat ini, walaupun harga di luar tinggi sekali,” ucap Pramono.

Baca juga: Mendag Curiga Minyak Goreng Diselundupkan, Pengusaha Membantah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com